Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan dukungannya terhadap Partai Gerindra dan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres. Merapatnya PPP yang merupakan salah satu partai Islam ini dinilai menghambat terbentuknya koalisi partai Islam.
Padahal pada Kamis 17 April 2014, sejumlah partai Islam dan partai berbasis Islam berkumpul di kawasan Cikini dan berencana membangun koalisi Indonesia Raya atau koalisi partai Islam.
"Itu jelas menuju koalisi partai Islam cukup mengganggu dan mengganjal," kata pengamat politik Andrinov Chaniago saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (19/4/2014).
Andrinov berpendapat, sulitnya partai berbasis Islam sulit melakukan koalisi lantaran belum adanya kepercayaan antar partai tersebut. Selain itu, tidak adanya tokoh sentral yang dapat menyatukan partai-partai Islam untuk bersatu membangun koalisi.
"Mereka belum saling percaya dan mempunyai kesamaan. PKB hingga kini juga tidak jelas sikapnya. PKB tak menentukan signal ke arah situ," ucap Andrinov.
Para elite partai politik Islam dan berbasis Islam saling bertukar pikiran serta informasi dalam pertemuan yang digelar kediaman Ratna Hasyim Ning, Kamis 17 April malam.
Dari pertemuan itu, menurut Ketua MPP PAN Amien Rais ada penyamaan persepsi agar jangan sampai pemilu tahun ini tidak menghasilkan sebuah perubahan positif untuk Indonesia. Untuk itu, partai-partai politik Islam berkomitmen untuk bekerja sama dalam sebuah koalisi.
Baca Juga
Presiden PKS Anis Matta menyatakan, pertemuan tokoh-tokoh parpol Islam dan berbasis Islam di Cikini, Kamis 17 April malam itu kemungkinan mengusung bakal calon presiden dari Koalisi Poros Tengah.
"Ini waktunya untuk memikirkan kemungkinan kita memiliki capres sendiri dari parpol-parpol Islam ini," kata Anis.
Advertisement