Liputan6.com, Jayapura - Warga Kota Jayapura membentangkan spanduk putih berukuran 27 meter untuk mengumpulkan tanda tangan, mendukung gerakan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) pada 20 Oktober mendatang.
Koordinator aksi, Jefri Tabuni mengatakan, pengumpulan tanda tangan sebagai bentuk solidaritas dari masyarakat Papua, khususnya kaum ibu Papua untuk mengawal pelantikan Jokowi-JK agar tetap dilakukan pada 20 Oktober.
"Ini aksi awal. Kami akan terus mengikuti perkembangan jadwal pelantikan Presiden terpilih Jokowi-JK. Aksi tanda-tangan seribu lebih dari masyarakat Papua akan terus kami lakukan hingga menjelang pelantikan," kata Jefri di Jayapura, Papua, Jumat (10/10/2014).
Dukungan tanda tangan ini mayoritas dilakukan kaum ibu di Papua. Mereka umumnya berprofesi sebagai pedagang sayur dan pinang, yang sehari-hari menjajakan dagangannya di pasar tradisional di Jalan Percetakan Kota Jayapura.
Itje Gobay salah satunya, alasan mendukung aksi seribu tanda tangan ini karena menginginkan Jokowi-JK menjadi Presiden sah di republik ini.
"Kami siap dukung apapun untuk pelantikan Jokowi-JK dapat terlaksana pada 20 Oktober nanti. Ini akan terus kita pantau," ungkap dia di tempat yang sama.
Apalagi, kata Itje, Jokowi memiliki janji membangun pasar permanen bagi para pedagang asli Papua. Dirinya dan ratusan pedagang lainnya tetap menunggu realisasi pembangunan pasar tersebut.
"Apapun yang terjadi, kami masyarakat Papua yang diwakili oleh mama Papua tetap mendukung pelantikan Jokowi-JK dan tidak boleh ada pengunduran," ujar dia.
Pantauan Liputan6.com, spanduk ini dibentangkan di depan Taman Imbi atau tepatnya di pagar masuk Gedung Dewan Kesenian Tanah Papua ini, yang terletak di pusat Kota Jayapura. Hingga berita ini diturunkan, telah terkumpul lebih dari 1000 tanda tangan dari masyarakat setempat. (Mut)
Kaum Ibu di Papua Gelar Tanda Tangan Dukungan Pelantikan Jokowi
Dukungan penanda tanganan ini mayoritas dilakukan kaum ibu Papua. Mereka umumnya berprofesi sebagai pedagang sayur dan pinang.
diperbarui 10 Okt 2014, 17:58 WIBDiterbitkan 10 Okt 2014, 17:58 WIB
Dukungan penanda tanganan ini mayoritas dilakukan kaum ibu Papua. Mereka umumnya berprofesi sebagai pedagang sayur dan pinang.
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tatkala Beras Saudagar Tamak Berubah jadi Pasir, Kisah Karomah Sunan Gresik
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Piala AFF 2024: Siapa Jadi Raja Asia Tenggara?
Klasemen Piala AFF 2024 usai Filipina vs Vietnam: Timnas Indonesia Nyaris Dikudeta
4 Pemain yang Berpeluang Gabung Manchester United di Januari 2025: dari Bek Kiri hingga Striker
Mary Jane dan 5 Terpidana Mati Bali Nine Dipulangkan ke Negara Asal, Apa Timbal Baliknya?
Mengenal Upacara Nyadar, Simbol Kekayaan Budaya Madura
Link Live Streaming Final Piala Interkontinental Real Madrid vs Pachuca, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Restrukturisasi Utang, BOAT Siap Lebarkan Sayap Bisnis hingga 2030
Prabowo-Presiden Mesir Bahas Penguatan Kerja Sama Bilateral hingga Perdamaian Palestina
Jadi Pembalap Penguji Yamaha, Augusto Fernandez Bakal Ambil Seluruh Jatah Wildcard di MotoGP 2025
Pertamina Jamin Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Libur Nataru di Lampung