Liputan6.com, Makassar - Kue-kue tradisional rata-rata menjadi menu favorit berbuka puasa warga di Nusantara. Tak ketinggalan di antaranya adalah kue janda, atau yang disebut masyarakat Bugis sebagai Beppa Janda.
Kue janda terbuat dari pisang yang dibungkus parutan ubi kayu. Kue tradisional itu banyak dijajakan di pasar-pasar dadakan yang tersebar di Kota Daeng selama Ramadan.
"Sangat cocok menemani waktu berbuka puasa, apalagi dinikmati bersama dengan segelas teh hangat atau kopi hitam," kata Reni (36), warga Jalan Sungai Saddang, Kota Makassar, saat ditemui sedang membeli beppa janda untuk takjil berbuka di Jalan Sudirman Makassar, Jumat, 2 Juni 2017.
Reni mengaku baru pada Ramadan tahun ini ia membeli beppa janda di pasar kuliner. Biasanya, dia membuat sendiri di rumah karena proses pembuatan beppa janda tidak terlalu sulit. Hampir seluruh bahannya mudah didapatkan di pasar tradisional yang ada di Makassar.
Dalam membuat beppa janda, ujar Reni, cukup menyediakan bahan baku berupa ubi kayu atau singkong, pisang raja atau pisang kepok, kelapa yang telah dikupas kulit luarnya, garam, gula pasir, vanili, serta daun pandan sebagai pewarna alami.
Baca Juga
Adapun cara membuatnya, ujar Reni, ubi kayunya pertama-tama dikupas dan dicuci hingga bersih. Setelah itu, diparut dan ditambahkan vanili serta garam secukupnya.
"Kemudian aduk hingga merata," katanya.
Selanjutnya, daun pandan ditumbuk untuk digunakan sebagai pewarna hijau alami. Setelah hancur, daun pandan lalu diperas di atas parutan ubi.
"Air dari perasan daun pandan kemudian diaduk merata dalam adonan parutan ubi kayu tadi," ujarnya.
Berikutnya, pisang raja atau pisang kepok yang telah disiapkan kemudian dikupas dan dipotong sesuai ukuran yang dikehendaki. Pisang yang telah dipotong lalu dibalut dengan parutan ubi kayu dan kemudian dikukus hingga matang.
"Setelah matang, beppa janda dipotong dengan ukuran kecil kemudian taburi dengan parutan kelapa dan gula pasir sesuai selera. Mudah kan membuatnya," tutur Reni.