Keutamaan Itikaf di Bulan Ramadan, Apa Saja?

Keutamaan di sepuluh hari terakhir Ramadan dimanfaatkan Rasulullah untuk mempersungguh ibadahnya.

oleh Umi Septia diperbarui 18 Jun 2017, 10:45 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2017, 10:45 WIB
20160627-Mencari Berkah di Akhir Ramadan-Jakarta
Seorang umat muslim membaca Al Quran di masjid Istiqlal Jakarta, Senin (27/6). 10 hari jelang akhir Ramadan, sejumlah umat muslim dari berbagai daerah melakukan itikaf di masjid Istiqlal Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Selama sepuluh hari di akhir bulan Ramadan, Rasulullah mengerjakan amalan Itikaf untuk meraih keutamaan malam seribu bulan atau yang disebut malam lailatul qadar.

Allah berfirman dalam Surat Al-qadar ayat 3-5, "Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar."

Ayat tersebut menunjukkan bahwa malam lailatul qadar memiliki keutamaan bahwa pahala orang yang mendapatkan malam lailatul qadar mendapat keutamaan seperti pahala selama seribu bulan.

Keutamaan malam lailatul qadar dimanfaatkan Rasulullah untuk mempersungguh ibadahnya. Diriwayatkan dalam Hadis Tirmidzi, "Dari Aisyah berkata, Rasulullah sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh hari terakhir tidak seperti hari-hari biasa."

Berdasarkan keutamaan malam lailatul qadar, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan itikaf pada sepuluh malam terakhir yang biasanya digelar di masjid bada isya hingga fajar.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya