Hikmah Ramadan bagi Umat Muslim hingga Predikat Takwa

Siapa saja yang hendak bersungguh-sungguh mendapatkan pahala dan diampuni dosanya, hendaknya ia mencari hikmah yang paling besar di balik bulan suci Ramadan.

oleh Fadjriah Nurdiarsih diperbarui 03 Mei 2019, 00:40 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2019, 00:40 WIB
Ramadan Ilustrasi
Ramadan Ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Ramadan adalah bulan yang mulia. Ramadan selalu ditunggu oleh umat Islam karena keistimewaannya yang tidak ada di bulan-bulan lainnya. Salah satunya adalah turunnya rahmat dan ampunan bagi siapa pun yang mengharapkan magfirah dari Allah SWT.

Bagi umat Islam yang taat, datangnya bulan suci Ramadan tidak boleh disia-siakan. Ramadan adalah kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah, sebab dijanjikan pahala dari tiap ibadah yang dilakukan akan dilipatgandakan.

Bahkan, jika seluruh rangkaian ibadah di bulan suci Ramadan dilakukan dengan benar, Allah menjanjikan setiap muslim akan terlepas dari dosa-dosanya yang pernah dilakukan, sehingga ia kembali pada fitrahnya yang putih bersih.

Hal ini pernah diungkapkan Rasullah SAW. Baginda Rasullullah bersabda, “"Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu". (HR. Bukhari, 37. Muslim, 1266).

Oleh sebab itu, siapa saja yang hendak bersungguh-sungguh mendapatkan pahala dan diampuni dosanya, hendaknya ia mencari hikmah yang paling besar di balik bulan suci Ramadan.

Quraish Shihab mengatakan, puasa bertujuan untuk meraih ketakwaan. Apa kekurangan kita sebelum puasa, hendaklah diperbaiki sehingga keimanan makin meningkat.

Salah satunya tecermin dalam kewajiban niat yang oleh sebagian ulama harus dilaksanakan setiap hari sebelum terbitnya fajar. Niat dimaksudkan untuk bertekad melaksanakan puasa dengan aneka tuntunan dan sunah-sunahnya.

Selain itu, juga sekaligus melakukan intropeksi terhadap puasa yang telah kita lakukan kemarin. Apa kekurangannya untuk kita sempurnakan. Apa kebaikannya untuk kita tingkatkan?

 

Puasa membentuk ketakwaan

Ilustrasi ibadan puasa
Puasa melatih manusia menjadi insan yang takwa.

Dalam surat al-Baqarah ayat ke 18, Allah dengan tegas menyatakan, bahwa inti dari puasa Ramadan adalah untuk membentuk umat nabi Muhammad menjadi umat yang paripurna, yaitu umat yang mempunyai predikat takwa.

Mengutip Islami.co, jika seseorang sudah mendapat predikat takwa, maka ia akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta kenikmatan surga sebagaimana yang telah Allah janjikan di dalam salah satu ayat:

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam surga dan kenikmatan". (QS. al-Thur, 52:17).

 Begitu banyaknya kebaikan yang ada dalam bulan Ramadan, termasuk turunnya Alquran di bulan ini, maka umat muslim harus mengisinya dengan kegiatan-kegiatan positif yang bertujuan ibadah. Dengan demikian, jika Ramadan telah usai, maka ia menjadi hamba yang menang dan mencapai predikat takwa.

 *Saksikan video menarik di bawah ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya