PPIH Kirimkan Surat Protes ke Saudi soal Penjaja Kartu Seluler

Keberadaan para penjaja kartu seluler Arab Saudi telah mengganggu dan memperlambat proses kedatangan jemaah haji di Bandara King Abdul Aziz.

oleh Nurmayanti diperbarui 24 Jul 2019, 12:01 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2019, 12:01 WIB
Pekerja Telepon Seluler Arab Saudi menawarkan kartu perdana gratis ke jemaah haji Indonesia. Liputan6.com/Nurmayanti
Pekerja Telepon Seluler Arab Saudi menawarkan kartu perdana gratis ke jemaah haji Indonesia. Liputan6.com/Nurmayanti

Liputan6.com, Jeddah - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melayangkan surat protes kepada Direktur Kantor Kementerian Haji Bandara. Protes terkait keberadaan para penjaja kartu perdana Arab Saudi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, yang dinilai mulai mengganggu kenyamanan jemaah haji Indonesia.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat, mengatakan keberadaan para penjaja kartu seluler Arab Saudi telah mengganggu dan memperlambat proses kedatangan jemaah haji di Bandara King Abdul Aziz.

Ini berdasarkan pantauan langsung dirinya di lapangan. "Padahal, Kementerian Haji (Arab Saudi) sedang berupaya mengurangi waktu kedatangan (jemaah haji) di bandara. Jadi, ini bertentangan dengan keinginan pemerintah Arab Saudi yang ingin mempercepat kedatangan," jelas dia kepada tim Media Center Haji (MCH), Rabu (24/7/2019).

Selain melayangkan surat protes, dia menuturkan, petugas PPIH juga mensosialisasikan keberadaan petugas penjaja seluler tersebut kepada jemaah haji. Jemaah diminta tidak mengindahkan tawaran yang diberikan para penjaja kartu seluler meski gratis. "Bagi yang sudah mempunyai paket seluler dari Tanah Air itu sudah cukup digunakan di Arab Saudi," dia menambahkan.

Memang, dari pengamatan proses kedatangan jemaah haji di Bandara King Abdul Aziz Jeddah berlangsung cepat. Usai turun dari pesawat, jemaah haji yang telah mengenakan baju ihram langsung diarahkan menuju plaza, semacam ruang tunggu terbuka untuk beristirahat sejenak.

Setelah dikelompokkan berdasarkan rombongan, mereka lalu didorong langsung menuju bus untuk digeser ke Makkah. 

Bahkan, bagi jemaah haji asal Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan Jakarta-Pondok Gede (JKG) lebih cepat lagi. Itu karena mereka turun pesawat langsung diarahkan masuk ke bus dan berangkat ke Makkah. Prosesnya antara 30 menit dan paling lama 1,5 jam. 

Dalam proses keberangkatan jemaah inilah, para penjaja kartu seluler Arab Saudi menghampiri jemaah haji. Dengan jumlah tak sedikit, langsung meminta nomor paspor kepada jemaah. Kondisi ini yang membuat kenyamanan jemaah terganggu.

 

 

 

Jemaah Haji Perhatikan Hal Ini Saat Diserbu Tawaran Kartu Seluler di Bandara

Pekerja Telepon Seluler Arab Saudi menawarkan kartu perdana gratis ke jemaah haji Indonesia. Liputan6.com/Nurmayanti
Pekerja Telepon Seluler Arab Saudi menawarkan kartu perdana gratis ke jemaah haji Indonesia. Liputan6.com/Nurmayanti

Satu hal yang kerap terlihat saat jemaah haji tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, adalah banyaknya pekerja atau sales operator telepon seluler menawarkan kartu perdana secara cuma-cuma.

Sales yang merupakan pemuda/pemudi berseragam akan langsung menghampiri jemaah dan meminta paspor untuk didaftarkan kartu perdana.

Dari pengamatan, hal ini kerap membuat jemaah bingung dan sedikit menggangu langkah mereka. Apalagi, jemaah memiliki batas waktu untuk segara masuk ke bus usai keluar dari pintu bandara.

Sales kartu seluler pun sering menghentikan jemaah di jalan atau tidak menunggu di plaza, tempat jamaah haji beristirahat sejenak.

Ini juga terlihat sedikit menghambat proses pendorongan jemaah haji keluar yang dilakukan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH).

Kepala Seksi (Kasie) Perlindungan Jamaah (Linjam) Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Syarifuddin Zuhri memberikan himbauan kepada jemaah haji akan kondisi ini.

Jemaah haji yang ingin menggunakan kartu seluler gratis dari operator Arab Saudi untuk melakukan registrasi di ruang tunggu.

"Karena untuk meregistrasi kartu seluler tersebut menggunakan paspor, maka jangan sampai lupa meminta kembali paspor yang telah diregistrasi. Jangan sampai lupa," kata Syarifudin Zuhri kepada tim MCH, seperti dikutip Senin (22/7/2019).

Jemaah pun diingatkan menjaga dengan baik paspor miliknya agar tidak hilang. Paspor menjadi pengenal jemaah selama berada di Tanah Suci. "Saya berharap ini diindahkan dan diperhatikan jemaah haji," dia menambahkan.

Kepala Daker Bandara Jeddah-Madinah, Arsyad Hidayat, juga meminta petugas membantu jemaah haji usai turun dari pesawat dan mengingatkan tentang paspor miliknya.

"Petugas harus mengingatkan jemaah agar jangan sampai lupa dengan paspornya setelah digunakan registrasi kartu seluler," kata Arsyad.

Apabila ada jemaah yang ingin melakukan registrasi kartu seluler Arab Saudi, maka bisa dilakukan di plaza. Petugas juga harus menyampaikan kepada sales kartu seluler untuk menawarkan dan meregistrasi kartu di plasa, sehingga tidak mengganggu kenyamaan jemaah dan proses pemberangkatan.

"Bagi yang sudah mempunyai paket seluler dari Tanah Air itu sudah cukup digunakan di Arab Saudi," dia menandaskan.

Tonton Video Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya