Layanan Bus Salawat Jemaah Haji Indonesia Mulai Beroperasi Kembali

Saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, bus salwat ditarik sementara oleh perusahaannya.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 15 Agu 2019, 17:47 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 17:47 WIB
Bus Salawat
Sejarah adanya bus salawat bagi jemaah haji Indonesia dimulai sejak 2008 silam. (www.haji.kemenag.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Bus salawat di Kota Makkah siap kembali melayani jemaah haji Indonesia yang akan beribadah ke Masjidil Haram setelah selama 5 hari pelaksanaan puncak ibadah haji menghentikan layanannya.

Menurut Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Subhan Cholid, bus salawat mulai aktif hari ini, Kamis (15/8/2019).

"Saat ini kami sedang menurunkan tim untuk berkoordinasi dengan syarikah mendata ulang bus yang ditarik untuk angkutan masyair (puncak ibadah haji)," ujar Subhan, seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan, saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), bus-bus ditarik oleh perusahaan pengangkutannya untuk digunakan sebagai moda transportasi jemaah ke tiga tempat tersebut.

Oleh karena itu, kata Subhan, layanan bus salawat bagi jemaah haji Indonesia pun dihentikan secara total.

"Kami sedang data karena kemarin ada stiker di bus-bus Indonesia yang ditutup dengan stiker selama masyair, ini diupayakan agar stiker Indonesia di bus terlihat kembali," ucap Subhan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Layanan Bus Salawat

Bus Salawat
Bus salawat mulai kembali beroperasi. (www.kemenag.go.id)

Bus salawat dioperasikan oleh penyelenggara ibadah haji Indonesia untuk melayani jemaah Indonesia yang tinggal di 7 zona dengan tujuan Masjidil Haram.

Bus tersebut memiliki 9 rute dengan lebih dari 400 unit bus berkapasitas besar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya