Pemkab Jayapura Serukan Warga Kembali ke Kebun dan Makan Panganan Lokal

Pemerintah Kabupaten Jayapura kini memulai program ketahanan pangan dengan memanfaatkan pangan lokal dimulai dari semua kampung yang di wilayah Kabupaten Jayapura.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Mei 2020, 13:20 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2020, 13:20 WIB
Sagu
Papeda merupakan makanan olahan sagu yang menjadi sumber makanan pokok masyarakat maluku (Sumber foto: Wikiwand.com)

Liputan6.com, Jakarta Di masan pandemi Covid 19 dan Ramadan seperti sekarang ini, persoalan ketahanan pangan jadi persoalan serius. Pemerintah Kabupaten Jayapura kini memulai program ketahanan pangan dengan memanfaatkan pangan lokal dimulai dari semua kampung yang di wilayah Kabupaten Jayapura.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw di Sentani, Senin, mengatakan program ini merupakan upaya pemerintah daerah menyiapkan semua kampung potensial menuju kampung sebagai lumbung pangan lokal.

"Kekuatan ketahanan pangan kita ada di kampung. Kita akan beritahukan kepada dunia bahwa meskipun ada wabah penyakit, dan semua orang lain takut dengan melihat kondisi ekonomi ke depan, pasar tutup toko tutup. Tetapi kampung tidak tutup," kata Bupati Mathius Awoitauw.

Bupati Mathius mengapresiasi Kebesaran Tuhan yang telah memberikan Papua tanah yang subur dan indah. Untuk itu masyarakat kampung diajak untuk kembali kekampung dan berkebun dan tidak perlu bepergian keluar dari kampung.

Masyarakat petani diminta untuk berkebun dan menanam kembali makanan-makanan lokal khas Papua seperti syafu atau gembili dan jenis umbi umbian lainnya.

"Kita mau beritahu bahwa kekuatan ekonomi, kekuatan ketahanan pangan itu ada di Kampung," ujarnya.

Dia berharap agar masyarakat tetap berpikir positif dan tidak melihat wabah Covid-19 ini sebagai hal yang buruk dan menjadi akhir dari segalanya.

Masyarakat diminta untuk tetap optimistis dan melihat persoalan ini sebagai suatu rencana Tuhan.

"Penyakit ini, Tuhan mengajak kita untuk tetap tinggal di rumah dan tinggal di kampung. Itu berarti kita harus berbuat sesuatu untuk menjawab persoalan ini. Mari kita kembali kekampung, kembali menata keluarga, kembali ke kebun," katanya.

Bertepatan dengan acara panen Perdana, Syafu atau Gembili pada Rabu (6/5), Pemkab Jayapura telah menyatakan gerakan kembali ke dusun atau kembali ke kebun. Berkebun merupakan jati diri dan kembali ke keaslian masyarakat Papua dengan kekuatan yang ada di kampung.

"Jadi umbi-umbian ditanam kembali, sagu kita tanam lagi, pinang kita tanam lagi," ujarnya.

Upaya-upaya yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Jayapura itu, tambah dia, selain untuk ketahanan pangan, tapi juga mampu memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat mulai dari tingkat kampung.

"Warga diharapkan tidak lagi bergantung terhadap pangan dari luar, tetapi harus kembali ke kampung dengan memanfaatkan pangan lokal yang sudah menjadi ciri khas dan budaya masyarakat adat Papua," katanya.

Sumber: Antara

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya