Kenali Ciri-Ciri Ban Vulkanisir dan Risikonya

Penggunaan ban vulkanisir bisa menjadi alternatif saat Anda merasa berat untuk beli ban baru yang dirasa cukup menguras dompet.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 17 Mei 2020, 10:20 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2020, 10:20 WIB
Ban
Ilustrasi ban sepeda motor. (Otosia.com)

Liputan6.com, Jakarta - Penggunaan ban vulkanisir bisa menjadi alternatif saat Anda merasa berat untuk beli ban baru yang dirasa cukup menguras dompet.

Namun, penggunaan ban jenis ini tentu saja ada efek buruknya. Berikut ciri-ciri dan risikonya ban vulkanisir saat digunakan di kendaraan, seperti dilansir dari laman resmi Wahana Honda:

Ciri Ban Vulkanisir

Ketika sudah diproses dan melalui tahap finishing, ban vulkanisir memiliki bentuk dan desain yang sangat mirip dengan ban orisinal pada umumnya. Hanya saja, perbedaan antara ban vulkanisir dengan ban orisinal terletak pada sisi kekuatannya.

Selain itu, perbedaan yang paling mudah untuk digunakan sebagai penanda adalah panjang karet-karet sisa berukuran kecil yang biasa terlihat pada ban baru lebih pendek. Ban-ban orisinal baru memiliki ciri karet sisanya lebih panjang.

Ciri lainnya adalah terletak pada harga dari ban vulkanisir lebih murah dibandingkan dengan harga ban orisinal. Harga dari sebuah ban vulkanisir adalah separuh dari harga ban orisinal.

Tanda keempatnya adalah pada letak logo indikator keausan atau ITW. Pada ban orisinal baru, logo tersebut terletak di bagian pinggir yang berdekatan dengan tapak ban, sedangkan pada ban vulkanisir,logo tersebut sejajar dengan alur ban.

Risiko Menggunakan Ban Vulkanisir

Tentu saja dikarenakan berbeda dengan ban orisinal pada umumnya, ban vulkanisir tidak sekuat ban asli. Dikatakan kekuatannya berbeda jauh dari ban orisinal karena usia dari ban vulkanisir hanya dapat dihitung dalam hitungan minggu saja.

Bahkan akan lebih cepat kembali gundul pada sisi batikannya ketika digunakan dalam jangka waktu lama atau sehari-hari.

Selain itu, tingkat kenyamanan dari ban vulkanisir juga tidak sebaik ban orisinal. Memang di awal penggunaan tidak akan terasa, akan tetapi saat sudah dipakai dalam jangka waktu tertentu maka akan terasa kurang nyaman.

Tidak hanya itu saja, dikarenakan pada tapaknya hanya berupa lapisan saja, maka ban vulkanisir lebih mudah ‘hamil’ atau muncul benjolan, terutama ketika digunakan di jalanan yang tidak rata. 

Hal Negatif

Hal negatif lain dari ban vulkanisir adalah membuat keseimbangan motor menjadi terkendala. Hal tersebut dikarenakan ketidakseimbangan pada tapak ban yang diakibatkan pemasangan secara manual atau sekadarnya.

Oleh karenanya, walaupun memiliki harga yang mahal, disarankan untuk lebih memilih ban orisinil daripada ban vulkanisir karena lebih kuat dan tahan lama.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya