Tidak Seperti Biasanya, Pasar Mobil Bekas Jelang Lebaran Tahun Ini Anjlok

Biasanya, penjualan mobil bekas menjelang Lebaran mengalami peningkatan. Namun hal itu tidak terjadi pada Lebaran tahun ini lantaran pandemi Corona Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Mei 2020, 16:30 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 16:30 WIB
20160610-Bulan Ramadan Tahun Ini, Penjualan Mobil Bekas Alami Penurunan
Aktivitas tempat penjualan mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua, Jakarta, Jumat (10/6). Sedangkan harga mobil bekas mengalami penurunan di bulan Ramadan tahun ini. (Liputan6.com/Angga yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Biasanya, penjualan mobil bekas menjelang Lebaran mengalami peningkatan. Namun hal itu tidak terjadi pada Lebaran tahun ini lantaran pandemi Corona Covid-19.

Dampak pandemi virus asal Wuhan, China ini memang sudah dirasakan industri otomotif nasional sejak Maret 2020. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail pada Maret merosot 33,9 persen secara tahunan.

Sehingga, hal ini berdampak pada penjualan roda empat di sepanjang Januari-Maret 2020 yang mengalami penurunan sebesar 15,9 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni sebanyak 260.804 unit.

Namun, dari penurunan penjualan mobil-mobil baru tersebut, bagaimana dengan mobil bekas? Business Development Head, PT Suzuki Indomobil Sales, Hendro Kaligis menyebut bahwa penjualan mobil di Auto Value, dealer mobkas yang dikelola PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) itu tidak terpuruk.

"Kalau dilihat dari data bulan Maret yang kami catat, Auto Value jualannya tidak turun malah naik hampir 70 persen dari Februari, dan boleh dikatakan yang tertinggi dalam satu tahun terakhir, mengalahkan peak-nya tahun lalu. Hal ini membuat kami confidence akan survive, ternyata di akhir Maret dan puncaknya penerapan PSBB membuat kami tiarap semua," ujarnya.

Dijual Lebih Murah

Lebih lanjut Hendro menambahkan bahwa di sektor penjualan mobkas, kalau mobil bekas yang sudah jadi tidak mungkin turun sampai 30 persen.

"Paling menurunkan di harga HPP, misalkan modal Rp 100 juta terus dijual Rp 110 juta dan kondisi seperti sekarang ini jualnya hanya Rp 100 juta saja," katanya.

Berdasarkan data dari balai lelang, jika pedagang mobkas membeli stok mobil baru, secara umum pedagang mobil bekas akan menurunkan harga beli hampir 20 persen.

"Banyak sekali teman-teman pedagang mobkas yang mengikuti aturan dari balai lelang, dengan menurunkan harga beli mobil bekas sampai 20 persen. Tapi Auto Value tidak se-ekstrem itu. Kami membantu menjual mobil bekas Suzuki, kalau kita naikan customer kesulitan. Kami hanya turunkan 10 sampai 15 persen saja. Bahkan kemarin kita masih berani pakai harga lama," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya