Liputan6.com, Padang - Sumatera Barat (Sumbar) tak pernah ingkar janji soal ragam kulinernya yang lezat. Termasuk untuk menu berbuka puasa, warga Minangkabau punya banyak pilihan. Salah satunya yakni kue mangkuak sayak.
Keunikan penganan ini yaitu dimasak dengan wadah sayak atau batok kelapa sebagai wadahnya. Masyarakat lokal kerap menyebutnya dengan mangkuak sayak, kue ini disebut mangkuak karena bentuknya sepeti mangkok.
Kue mangkuak sayak adalah kue berbentuk mangkuk dalam tempurung. Tempurung ini berfungsi sebagai wadah sekaligus cetakan kue.
Advertisement
Tampilannya yang klasik cukup menarik perhatian. Demikian juga ketika dicicip, ada sensasi aroma khas wangi tempurung kelapa.
Cara menikmati kue yang langsung diwadahi sayak, tentu memiliki ciri khas tersendiri. Kemudian juga menjadi nilai tambah ketika mencicipinya.
Baca Juga
Mangkuak sayak biasanya dijual pada pagi hari, namun saat Ramadan Anda bisa menjumpainya saat sore. Kue ini cocok untuk penunda lapar karena bahannya terbuat dari tepung beras, tepung terigu, santan, gula, dan air.
Namun, kue mangkuak sayak tidak tersedia di semua daerah di Sumbar.
Umumnya, beberapa daerah yang memproduksi panganan ini yakni Kota Padang, Pariaman, Padang Pariaman dan beberapa daerah lain.
Salah seorang warga Padang, Yudi (25) mengatakan, kue mangkuak bisa ditemui di pasar tradisional dan pasar pabukoan (takjil), namun tidak semua pasar ada yang menjual makanan ini.
"Cukup sulit ditemui makanan ini, kalau hari biasa saya sering membeli di GOR Agus Salim Padang," ujarnya.
Awak Liputan6.com pernah membeli kue mangkuak sayak, harganya Rp1.000 per buah.
Jika dibungkus atau dibawa pulang, kue ini akan dilepas dari sayak atau batok kelapa yang menjadi wadahnya.
Selain itu, kue ini juga biasanya dijadikan hidangan pada acara besar atau menyambut tamu. Bentuknya yang unik selalu mencuri perhatian.