Bimbingan Ibadah di Makkah, Jemaah Tanya soal Tawaf hingga Tips Tahan Kentut

Ada pula usulan dari jemaah haji agar petugas memfasilitasi doa bersama untuk bangsa Indonesia agar bisa maju, berkembang, dan aman, hingga usulan salat menggunakan batik.

oleh Mevi Linawati diperbarui 21 Jun 2022, 23:34 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2022, 23:31 WIB
Jemaah Haji
Jemaah mengikuti bimbingan ibadah haji di Makkah yang disampaikan oleh KH Aris Nikmatullah dari Pondok Pesantren Buntet. (Liputan6.com/Mevi Linawati)

Liputan6.com, Makkah - - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan petugas yang berperan sebagai pembimbing ibadah bagi jemaah selama berada di Makkah. Momen bimbingan ibadah pun dimanfaatkan para jemaah sektor 11 dan 13 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 11 dan JKG 13) untuk bertanya sejumlah hal seperti tawaf hingga tips menahan kentut ketika berada beribadah di Masjidil Haram.

Untuk menjawab pertanyaan jemaah calon haji, dihadirkan KH Aris Nikmatullah dari Pondok Pesantren Buntet. Dalam bimbingan tersebut, ada jemaah yang bertanya mengenai tarwiyah.

Kiai Aris menerangkan, pemerintah Indonesia sebetulnya tidak menganjurkan kalau ada jemaah yang melakukan tarwiyah. Pemerintah langsung melakukan wukuf di Arafah. Alasannya, karena wukuf terjadi pada masa sibuk serta puncak dan inti ibadah haji adalah wukuf.

"Pendistribusian jemaah haji saja yang normal dari 8 (Zulhijah) itu ada jemaah terakhir yang dievakuasi ke Arafah itu sampai jam 12 malam. Karena giliran mobilnya," kata Kiai Aris saat memberikan bimbingan ibadah, Selasa (21/6/2022).

Mengenai tawaf, dia menjelaskan bahwa kebijakan tawaf di sekitar kakbah hanya untuk mereka yang berpakain ihram dan bagi yang tidak pakai pakaian disalurkan ke lantai atas masjidil haram, adalah kebijaksaan pemerintah Saudi, sebagai dampak adanya Covid-19. Dia pun menyarankan agar jemaah berdoa kepada Allah supaya tetap mendapatkan pahala ketika mendapat larangan tidak bisa tawaf di depan kakbah.

Salah seorang jemaah juga bertanya bagaimana supaya ketika ibadah di Masjidil Haram supaya tidak kentut. Mengingat luasnya bangunan masjid.

"Bagaimana agar di Masjidil Haram ini supaya tidak kentut? Lalu bagaimana kalau ibadah kita banyak makan, banyak minum? Ini penting untuk semua pak? Ke mana saya harus bertanya kalau bukan ini di kesempatan ini pak?" kata seorang jemaah.

Kiai Aris pun mengatakan, bila dokter menyuruh banyak makan dan minum karena memang suasana di Makkah mengharuskan demikian untuk kesehatan jemaah haji. "Tapi itu alami, asal jangan makan pedes saja," jawabnya.

 

Doa Bersama

Ada pula usulan dari jemaah agar petugas memfasilitasi doa bersama agar bangsa Indonesia bisa maju, berkembang, dan aman, hingga usulan salat menggunakan batik.

"Bukan saya nggak setuju, cuma solat yang baik itu tidak pakai warna warni pak. Alasannya pertama, jangan sampai tidak membuat khusyuk orang yang di belakangnya," jawab Kiai Aris.

Acara bimbingan ibadah pun diwarnai pantun yang disampaikan salah seorang petugas haji.

"Air zam zam sumber barokah, minum oralit sehatnya nambah, bapak-bapak ibu ibu seluruh jemaah, tetap semangat untuk beribadah" "Sayur asem pasti berkuah, semur jengkol bikin makannya nambah, memang seru ngaji sama jemaah, biar pun ngantuk tetap sumringah,"

Pemateri Prof Akhyak juga mendoakan agar jemaah menjadi haji mabrur dan sehat walafiat. Dia meminta jemaah agar tidak sungkan bertanya mengenai tata cara berhaji agar ibadah berjalan lancar.

"Mari kita bersama banyak bersyukur kepada Allah. Jangan ada yang menggerutu, kami pemerintah RI, Kemenag akan melayani bapak sepenuh hati.

 

Penguatan Manasik

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daker Makkah Ansor mengatakan Tim Pembimbing Ibadah (Binbad) bertugas melakukan visitasi, edukasi, dan juga layanan konsultasi kepada jemaah haji Indonesia. Mereka menyegarkan kembali pengetahuan ilmu manasik jemaah yang telah diterima sejak dari tanah air.

Tim pembimbingan ibadah ini beranggotakan sejumlah guru besar pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan kiai pondok pesantren.

"Tim Bimbad bertugas mengotimalkan/memaksimalkan pengetahuan manasik jemaah, sekaligus memberikan alternatif solusi pemecahan masalah apabila terdapat ketidaksesuaian antara kaidah hukum dan praktik peribadatan di lapangan," terang Ansor di Makkah, Selasa (21/6/2022).

Dalam melaksanakan tugas visitasi, edukasi, dan konsultasi, tim ini berupaya mengintegrasikan dan mengolaborasikan semua materi yang terkait dengan layanan umum (akomodasi, transportasi, katering, dan lainnya) dengan program utama bimbingan ibadah atau manasik. Bimbingan itu mencakup manasik ibadah, manasik kesehatan, dan manasik perjalanan.

"Visitasi dan edukasi kita gelar setiap hari kepada para jemaah di Makkah," jelas Ansor.

 

Visitasi dan Edukasi

Hari ini, lanjutnya, terjadwal ada tiga agenda visitasi dan edukasi. Pertama, visitasi di sektor 1 atau hotel dengan nomor 104. Visitasi dan edukasi diikuti jemaah kloter 10 embarkasi Surabaya (SUB 10). Sebagai pemateri adalah Prof Aswadi.

Kedua, visitasi di sektor 3 (302). Visitasi dan edukasi diikuti jemaah sektor 11 dan 13 Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 11 dan JKG 13). Sebagai pemateri adalah Prof Akhyak

Ketiga, visitasi di sektor 5 (501). Visitasi dan edukasi diikuti jemaah kloter 15 Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS 15). Sebagai pemateri adalah Prof Ahmad Zainul Hamdi.

"Tim bimbad telah dibekali dengan pedoman kerja dan form laporan kerjanya," tandasnya.

PPIH Arab Saudi telah menempatkan sejumlah konsultan ibadah dan sejumlah petugas bimbingan ibadah di setiap Sektor. Total ada 44 petugas haji yang bertugas sebagai pembimbingan ibadah, dan tersebar pada lima sektor wilayah jemaah di Makkah, yaitu: Mahbas Jin, Syisyah, Raudhah, Jarwal, dan Misfalah.

Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah
Infografis Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2022 per Jemaah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya