Liputan6.com, Jakarta Petugas kesehatan di Madinah menemukan 1.356 kasus hipertensi dari kunjungan jemaah pada dokter kloter. Laporan tersebut berdasarkan data yang dihimpun sampai dengan 17 Juni 2022.
Oleh sebab itu, jemaah diminta tidak abai terhadap hipertensi yang bisa memicu serangan jantung.
Baca Juga
"Hipertensi bisa menjadi pemicu serangan jantung," kata Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia, dr Enny Nuryanti, kepada Media Center Haji di Madinah.
Advertisement
Sebagian kasus hipertensi yang ditemukan pada jemaah haji memang baru terdiagnosa. Karena sering kali kasus hipertensi tidak bergejala terjadi sehingga baru diketahui setelah seseorang melakukan aktivitas tinggi.
Tetapi pada jemaah yang memiliki riwayat hipertensi, biasanya kekambuhan akibat pasien tidak minum obat secara teratur.
"Minum obat tidak teratur membuat hipertensi tidak terkontrol," jelas dr Enny.Â
Â
Kampanye Cegah Hipertensi
Sebagai upaya mengedukasi jemaah, KKHI Madinah melaksanakan kampanye pengendalian hipertensi ke penginapan para jemaah.
"KKHI sedang mengkampanyekan dan mengingatkan jemaah ayok jaga kesehatan jangan sampai hipertensi. Muatan ini kita sampaikan pada teman di daker, mereka akan bantu untuk komunikasi pada kepala regu dan kepala rombongan jangan sampai jemaah hipertensi," kata Kasie Kesehatan Daker Madinah, dr Rahmad Kurniadi.
Â
Reporter: Lia Harahap/Merdeka.com
Advertisement