Saat Gus Rangkap Dukun Jadi Olok-olokan, Yuk Ketahui Asal Mula Panggilan Gus

Belakangan, kata 'Gus' jadi bahan pembicaraan populer. Kosakata ini mendadak diperbincangkan menyusul polemik Syamsudin Jadab yang populer dengan panggilan Gus Samsudin vs Pesulap Merah

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Agu 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2022, 10:30 WIB
Ilustrasi - Bakar kemenyan praktik dukun. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Ilustrasi - Bakar kemenyan praktik dukun. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan, kata 'Gus' jadi bahan pembicaraan populer. Kosakata ini mendadak diperbincangkan menyusul polemik Syamsudin Jadab yang populer dengan panggilan Gus Samsudin vs Pesulap Merah.

Warganet bahkan mengolok-olok sematan Gus di depan nama Samsudin. Sebagian menganggap sematan Gus Samsudin tak tepat lantaran profesinya sebagai pelaku praktik pengobatan alternatif atau perdukunan alias dukun.

Gus, lazimnya digunakan sebagai panggilan untuk anak kiai sebuah pesantren.

Beberapa gus sangat terkenal di Indonesia. Misalnya, Gus Dur putra KH Wahid Hasyim dan cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari. Ada juga Gus Solah, Gus Miek dan lain sebagainya. Semuanya adalah putra kiai.

Kemudian, lebih kekinian ada juga Gus Baha, Gus Kautsar, Gus Miftah, Gus Muwafiq, yang juga kondang sebagai pendakwah, tokoh agama, dan juga putra kiai.

Lantas, bagaimana sebenarnya asal muasal gus bisa berkembang sedemikian rupa?

Melalui kbbi.kemdikbud.go.id, maka saat kita mengentri kata gus akan muncul penjelasan ini.

gus⇢ Tesaurus

n Jw nama julukan atau nama panggilan untuk laki-laki

n Jw nama panggilan untuk ulama, kiai, atau orang yang dihormati

Dari penjelasan di atas, gus bisa diartikan sebagai panggilan untuk anak laki-laki, lebih spesifik anak kiai.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Arti Kata Gus

Resmi, Konsorsium Kader Gus Dur Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin
Putri Gus Dur, Yenny Wahid mengacungkan jari telunjuk usai konferensi pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jakarta, Rabu (26/9). Konsorsium Kader Gus Dur resmi mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mengutip berbagai sumber, kata gus ternyata berasal dari keraton. Akar katanya adalah Raden Bagus, yang lantas disingkat menjadi den bagus, atau gus.

Kata gus berarti bagus, untuk menunjukkan penghormatan kepada bendara atau tuan mudanya. Kata gus sebagai penghormatan itu lantas diadopsi ke berbagai sisi. Salah satunya yakni di pesantren.

Dilansir Wikipedia, Gus adalah gelar Jawa yang populer dikalangan santri di pesantren dan masyarakat tradisional terutama di Pulau Jawa. Menurut KBBI, 'gus' adalah nama julukan atau nama panggilan kepada laki-laki.[1] Gelar depan ini bermakna 'bagus, tampan, atau pandai'.

Variannya bisa menjadi agus untuk gelar putra atau keluarga laki-laki dari seorang kyai yang belum cukup untuk disebut kyai atau sebagai panggilan keakraban dan bentuk penghormatan.

[2] Selain kepada putra kandung, gus juga bisa disematkan kepada laki-laki menantu kyai. Menantu kyai akan dipanggil gus meskipun tidak memiliki garis keturunan kyai.

Untuk masyarakat Madura lebih sering menggunakan nama gelar lora, bendara, atau ra. Untuk perempuan, masyarakat pesantren menyebutnya ning.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya