12 Kiai dan Tokoh NU Pahlawan Nasional, Berasal dari Berbagai Suku di Indonesia

Menjelang HUT Kemerdekaan ke-77 RI ini, patut diketahui, tokoh-tokoh NU yang berasal dari berbagai suku yang telah diangkat menjadi pahlawan nasional

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2022, 10:30 WIB
KH Hasyim Asy’ari
KH Hasyim Asy’ari (sumber: wikipedia)

Liputan6.com, Purwokerto - Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada 1926 atau sekitar 19 tahun sebelum hari kemerdekaan Indonesia tiba, pada 17 Agustus 1945.

Sepanjang perjalanannya, NU telah menorehkan tinta emas dalam perjuangan merebut kemerdekaan, mempertahankan, hingga masa revolusi setelahnya. Hingga sekarang, NU terus bersumbangsih dalam pembangunan bangsa.

Sejak didirikan, NU terus berkembang melampaui pulau dan kini benua. Mengutip NU Online, banyak tokoh NU yang telah dianugerahi gelar pahlawan nasional. Yang patut digarisbawahi, mereka berasal dari suku berbeda-beda.

Menjelang HUT Kemerdekaan ke-77 RI ini, patut diketahui, tokoh-tokoh NU yang telah diangkat menjadi pahlawan nasional. Mengutip NU Online, berikut 12 pahlawan nasional yang merupakan tokoh maupun kiai NU:

 

KH Zainul Arifin Pohan (Suku Batak), Komandan Hizbullah, Ketua PBNU dan Anggota Konstituante, Wakil Perdana Menteri RI. Ia mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 35, 4 Maret 1963.

KH Wahid Hasyim (Suku Jawa), Ketua Umum PBNU, Berjuang melawan penjajah, Anggota BPUPKI Perumus Pancasila, Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar Pahalawan nasional berdasarkan SK Presiden RI No 206 Agustus 1964.

KH Hasyim Asy'ari (Suku Jawa). Pendiri NU, Panglima Tertinggi Laskar Santri yang terdiri dari Barisan Kiai, Laskar Hisbullah, dan Laskar Sabilillah. Ia mendapat gelar Pahlawan Naisonal berdasarkan SK Presiden RI No 294 November 1964.

KH Zainal Mustofa (Sunda). Ketua PCNU Singaparna, gugur sebagai Syahid dalam perjuangan melawan penjajah Jepang. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Presiden RI No 064 November 1972.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pahlawan Nasional dari NU 5-12

Cover Komik Pertempuran 10 November 1945, Kemetrian Sosial.
Cover Komik Pertempuran 10 November 1945, Kemetrian Sosial (Kemesos.go.id).

H Andi Djemma (Suku Luwu) Raja Luwu. Pendiri NU Sulawesi Selatan ini berjuang melawan penjajah Belanda 1946-1948. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Pres RI No. 073 6 November 2002.

H Andi Mappanyukki (Suku Bugis) Raja Bone, pendiri NU Sulawesi Selatan, berjuang melawan penjajah Belanda dan Jepang 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Pres RI No 089 5 November 2004.

KH Idham Chalid (Suku Banjar). Ketua Umum PBNU 1956-1984 ini merupakan pejuang kemerdekaan, Wakil Perdana Menteri RI, dan Ketua MPR-RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No 113, 7 November 2011.

KH Wahab Chasbullah (Suku Jawa), Pendiri NU. Komandan Barisan Kiai ini berjuang melawan Penjajah 1926-1949. Kiai yang merupakan Anggota Konstituante RI, Anggota DPA RI, dan Komandan melawan PKI 1965 ini mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK Presiden RI No November 2014.

KH As'ad Syamsul Arifin (Suku Madura) Pendiri NU ini berperang melawan penjajah 1945-1949. Kiai yang pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI itu mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 91 November 2016.

KH Sam'un (Suku Banten). Ketua PCNU Serang itu merupakan pejuang melawan Penjajah 1945-1949. Ia mendapatkan gelar Pahlawan Nasional RI berdasarkan SK. Presiden RI 8 November 2018.

KH Masjkur (Suku Jawa). Ia merupakan Komandan Laskar Sabilillah, Ketua Umum PBNU, Anggota BPUPKI, dan Perumus dasar negara. Kiai Maskur juga pernah menjabat sebagai Anggota Konstituante RI dan Menteri Agama RI. Ia mendapatkan gelar pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden pada 8 November 2019.

Usmar Ismail, berasal dari suku Minang, adalah Muassis, pendiri Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) NU bersama H Djamaluddin Malik, dan Asrul sani pada tahun 1962-1970, Usmar Ismail pun mendapat amanah sebagai Ketua I PBNU 1964-1970 PBNU.

Dia dikenal sebagai seorang sutradara film, sastrawan, wartawan, dan pejuang Indonesia. Ia dianggap sebagai pelopor perfilman di Indonesia.  Selain itu, dikenal sebagai pelopor drama modern di Indonesia, dan juga Bapak Film Indonesia. Mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No 109 TK 5 November 2021.

Tim Rembulan

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya