Liputan6.com, Belmopan - Belize, sebuah negara kecil di Benua Amerika, mengambil langkah signifikan untuk menghapus sisa-sisa kolonialisme. Mereka mengganti gambar Ratu Elizabeth II pada uang kertasnya dengan gambar pahlawan nasional.
Dalam peluncuran desain baru uang kertas pada Kamis (23/1/2025) malam, Gubernur Bank Sentral Belize Kareem Michael mengatakan bahwa selain meningkatkan fitur keamanan dan anti-pemalsuan, "keluarga uang kertas baru ini juga memungkinkan kita untuk mengakui dan merayakan warisan serta sejarah kaya Belize."
Alih-alih gambar Ratu Elizabeth II, uang kertas 100, 20, dan 5 dolar akan menampilkan George Cadle Price, yang merupakan perdana menteri pertama Belize dan bapak kemerdekaan negara itu dari penjajahan Inggris. Uang kertas 50, 10, dan 2 dolar akan menampilkan gambar Philip Goldson, anggota pendiri dua partai politik besar Belize, Partai Rakyat Bersatu dan Partai Demokrat Bersatu, yang dihormati sebagai pahlawan kebanggaan nasional.
Advertisement
Perdana Menteri Johnny Briceno menggarisbawahi bahwa gambar-gambar baru ini mewakili pahlawan nasional Belize yang melambangkan perlawanan.
"Meskipun alasan utama perubahan adalah mengintegrasikan kemajuan teknologi ke dalam uang kertas baru untuk meningkatkan fitur keamanan dan daya tahan, ini juga merupakan cara lain bagi kita untuk mengenang pengorbanan mereka yang telah mendahului kita. Setiap kali kita melihat wajah pahlawan nasional kita pada mata uang baru kita, kita melihat sejarah, kita melihat kepemimpinan, kita melihat karya besar yang membawa kita sampai ke titik ini," tutur Briceno seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (26/1).
Kata Pengamat Politik
Reaksi publik terhadap uang kertas baru ini campur aduk. Beberapa orang mempertanyakan kebutuhan akan desain ulang dan yang lain mengungkapkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap nilai dolar Belize.
Namun, bagi mereka yang mengampanyekan agar Belize menghapus Raja Charles III sebagai kepala negara, penghilangan gambar monarki Inggris dari uang negara ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju republik.
Ilmuwan politik Belize Dylan Vernon, yang juga mantan duta besar untuk Uni Eropa dan mantan ketua komisi reformasi politik, menuturkan bahwa penghilangan gambar ratu adalah langkah yang telah lama tertunda. Dia menyebutnya sebagai "langkah simbolis kecil, namun signifikan dalam urusan dekolonisasi yang belum selesai."
"Saya telah lama berpendapat bahwa perubahan simbolis – seperti mengganti nama jalan, menempatkan pahlawan nasional pada mata uang, dan mengganti raja dengan kepala negara Belize – diperlukan, tetapi tidak cukup. Reformasi konstitusional dan politik sangat penting untuk dekolonisasi yang lebih bermakna – misalnya, pemisahan kekuasaan legislatif dan eksekutif, serta mereformasi sistem pemilu untuk mencakup representasi proporsional," ungkap Vernon.
"Sudut pandang yang menggembirakan adalah bahwa meskipun uang kertas baru ini tidak akan berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari, selain meningkatkan kebanggaan nasional, semakin sedikit orang Belize yang merasa khawatir terhadap langkah lebih besar untuk mengganti monarki Inggris dengan kepala negara Belize. Langkah ini merupakan bagian dari reformasi konstitusional dan dekolonisasi yang lebih luas."
Advertisement