Bacaan Doa Akhir Tahun Lengkap Arab, Latin dan Artinya Singkat Penuh Makna

Tahun 2022 akan segera berakhir dan berganti menjadi 2023. Selain refleksi diri, seorang muslim alangkah baiknya menutup tahun dengan doa.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Des 2022, 02:15 WIB
Diterbitkan 29 Des 2022, 02:15 WIB
Ilustrasi doa, harapan, Islami
Ilustrasi doa, harapan, Islami.

Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa tahun 2022 akan segera berakhir dan berganti menjadi 2023. Selain refleksi diri, seorang muslim alangkah baiknya menutup tahun dengan doa.

Memang tidak ada anjuran secara khusus membaca doa di akhir maupun awal tahun baru masehi. Namun, tidak ada salahnya sebelum berganti tahun kita tutup dengan hal-hal baik seperti membaca doa. 

“Kalau untuk berdoa boleh, karena doa itu kapan saja. Barangkali tahun baru masehi nanti ada yang kumpul di masjid untuk berdoa mendoakan semoga mereka itu sadar tobat, tapi tidak di alun alun ya,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Radioqu, Selasa (27/12/2022). 

“Jadi boleh membaca doa semacam itu gak masalah. Ini justru untuk mengubah budaya. Karena memperingati tahun baru masehi secara hakikatnya gak ada masalah. Karena itu tahun semua umat. Karena sudah menjadi ciri khasnya orang yang tidak beriman maka dari itu kita tidak diperkenankan untuk mengikutinya,” tambahnya menjelaskan.

Doa yang dibaca pada akhir tahun masehi dapat menggunakan doa tahun baru Islam. Mengingat doa yang sering dibacakan pada tahun baru Islam ini sangat bermakna.

Doa akhir tahun ini berisi tentang permohonan seorang hamba atas perbuatannya selama setahun ke belakang. Berharap Allah SWT dapat menerima perbuatannya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Doa Akhir Tahun

Qadha Puasa
Ilustrasi Membaca Doa Credit: freepik.com

Berikut ini adalah doa akhir tahun lengkap arab, latin, dan artinya yang dinukil dari NU Online.

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ 

Arab-latin: Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. 

Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Wallahu'alam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya