Mimpi Isi Bumi Hancur Pertanda Kiamat, Begini Penjelasan UAS

Liputan6.com, Jakarta - Disadari atau tidak setiap orang pernah bermimpi. Mimpi yang dialami oleh setiap individu saat tidur berbeda-beda. Ada yang merasakan mimpi indah, bahkan ada juga yang mengalami mimpi buruk.

Bagi ahli tafsir mimpi, setiap mimpi yang dialami oleh seseorang saat tidur mengandung makna. Makna dari mimpi tersebut bisa menjadi petunjuk atau pengingat bagi kehidupan. Namun, tidak sedikit juga orang yang mengabaikan mimpi semalamnya.

Bicara soal mimpi, ada seorang jemaah kajian yang dihadiri Ustaz Abdul Somad (UAS) pernah bermimpi bumi beserta isinya hancur. Ia pun penasaran dengan makna mimpi tersebut dan menanyakan secara langsung kepada UAS.

“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya bermimpi isi bumi ini hancur, apa artinya pak ustaz?” tanya jemaah tersebut yang pertanyaannya dibacakan oleh UAS seperti dikutip dari tayangan YouTube Amy Ika, Sabtu (11/3/2023).

“Kiamat!” jawab UAS singkat dan tegas.

Pendakwah kelahiran Asahan, Sumatera Utara ini menjelaskan kenapa dia bisa bermimpi kiamat. Menurutnya, mimpi kiamat tersebut agar sadar bahwa dunia itu tidak ada apa-apanya.

“Kenapa saya mimpi kiamat? Supaya engkau sadar bahwa dunia ini tak ada apa-apanya. Semuanya akan tinggal, rumah besar tinggal, mobil besar tinggal, dompet besar tinggal, bini besar tinggal,” kata UAS.

Saksikan Video Pilihan Ini:

Lantas, apa yang dibawa nanti menghadap Allah SWT? UAS kemudian mengutip potongan ayat dalam surat Al-’Asr bahwa yang akan dibawa menghadap Allah SWT nanti adalah amalan kebaikan.

Umat Islam meyakini bahwa kiamat akan terjadi sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an tentang kepastian datangnya hari akhir. Waktu datangnya kiamat masih dirahasiakan Allah SWT dan tidak ada satu makhluk pun yang mengetahuinya, termasuk Nabi Muhammad SAW.

Gambaran tentang peristiwa kiamat telah dijelaskan dalam beberapa surat di Al-Qur’an. Peristiwa kiamat yang digambarkan dalam Al-Qur’an sejatinya membuat kita sadar akan pentingnya persiapan diri sejak sekarang. Karena, segala perbuatan manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan setelah kiamat.