Industri Peralatan Sholat Manfaatkan Momen Ramadhan Genjot Penjualan

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 2023 (1444 H), industri tekstil dan produk tekstil kian giat menggenjot penjualan. Salah satunya sektor industri perlengkapan sholat.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Mar 2023, 13:33 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2023, 14:49 WIB
SASKARA
Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 2023 (1444 H), industri tekstil dan produk tekstil kian giat menggenjot penjualan. Salah satunya sektor industri perlengkapan sholat.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 2023 (1444 H), industri tekstil dan produk tekstil kian giat menggenjot penjualan. Salah satunya sektor industri perlengkapan sholat.

Salah satunya brand SASKARA yang menghadirkan Seri Nusantara 4, yang diberi nama Sembayang.

Sembayang diambil dari kata sembahyang, secara etimologi merupakan gabungan dari kata sembah dan hyang, yang berarti menyembah kepada Tuhan yang Maha Kuasa.

CEO SASKARA, Andya Kartika, mengungkapkan, kenyamanan dalam beribadah selalu menjadi prioritas utama dalam tiap produk SASKARA, agar tiap penggunanya dapat mendapatkan pengalaman terbaik saat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

“Tak hanya indah dan bermakna, tiap karya SASKARA selalu bertujuan untuk meningkatkan nilai spiritual penggunanya,” imbuhnya.

Melanjutkan ke-3 seri Nusantara sebelumnya (Purak Barik, Kilau Mandalika, dan Werni), kali ini SASKARA terinspirasi dari keindahan bunga khas dari salah satu kabupaten di pulau Dewata (Bali), yaitu bunga pucuk bang, atau yang lebih dikenal dengan nama bunga kembang sepatu.

Motif

Rangkaian gambar bunga kembang sepatu menghiasi koleksi mukena, pouch, dan sajadah wanita yang tertera pada 8 varian produk yaitu Padma, Meta, Dayu, Galuh, Tara, Caya, Sanya, dan Hita.

Melalui padu padan warna dan bentuk dari bunga kembang sepatu, SASKARA berusaha mengungkapkan pesan tersembunyi yang disimbolkan oleh kembang sepatu.

Mungkin tak banyak orang tahu, kembang sepatu memiliki beberapa warna dimana setiap warnanya memiliki filosofi arti yang berbeda.

Warna putih pada kembang sepatu melambangkan kemurnian, kecantikan dan keanggunan. Kembang yang berwarna kuning dikaitkan dengan kebahagiaan, dan keberuntungan.Kembang berwarna merah muda memiliki arti persahabatan dan bentuk ungkapan beragam perasaan cinta dan kasih sayang, sedangkan kembang sepatu berwarna merah melambangkan simbol cinta dan gairah.

Selain motif penuh makna, pemilihan kain untuk produk mukena Nusantara kali ini menggunakan jenis bahan ultra-fine velvet yang biasa digunakan dalam koleksi mukena Jasmine, salah satu seri paling diminati dari SASKARA. Bahan ini begitu lembut, halus, tidak mudah kusut, dan sangat kecil saat dilipat.

Ditemani pouch dengan motif bunga yang cantik berukuran mungil, koleksi kali ini memiliki pelengkap sajadah dengan warna dan motif senada.

 

Dukung Industri Lokal

Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami
Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami. (Photo by Ahmed Aqtai: https://www.pexels.com/photo/photo-of-ramadan-light-on-top-of-table-2233416/)

COO SASKARA, Afif Kamal Fiska, menambahkan, dalam setiap koleksinya, SASKARA selalu berkomitmen untuk mendukung industri lokal melalui kerja sama dengan para pelaku industri kreatif berskala UMKM untuk membuat produk yang berkualitas tinggi.

Tidak hanya mempromosikan keindahan khas Bali melalui motif bunga kembang sepatu, tetapi SASKARA juga membawa misi untuk memperkuat industri kreatif Indonesia secara keseluruhan.Dengan peluncuran koleksi nusantara ini, SASKARA berharap dapat memberikan pengalaman istimewa penuh makna khas pulau dewata.

Sejak berdiri pada tahun 2018, SASKARA memiliki visi untuk mengangkat kebudayaan dan keindahan Nusantara melalui tiap karyanya.

SASKARA meyakini kekayaan dan pesona keindahan Indonesia perlu kembali diperkenalkan kepada dunia.Setelah Sembayang, SASKARA berencana merilis Seri Nusantara lainnya yang mengangkat kebudayaan dan keindahan dari provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Tentukan Awal Puasa Ramadhan, Kemenag Gelar Pemantauan Hilal di 124 Lokasi

Tentukan 1 Syawal, Kemenag Gelar Sidang Isbat Petang Nanti
Ilustrasi petugas sedang mengamati posisi hilal sebagai penentu puasa Ramadan. (Antara Foto)

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar pemantauan hilal di 124 titik lokasi untuk menentukan awal puasa Ramadhan pada Rabu 22 Maret 2023. 

"Hasil rukyatul hilal yang dilakukan ini selanjutnya dilaporkan sebagai bahan pertimbangan Sidang Isbat Awal Ramadhan 1444 H," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag  Kamaruddin Amin, di Jakarta, Selasa (21/3/2023), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penetapan) 1 Ramadhan 1444 H pada Rabu, 22 Maret 2023. Sidang akan dilaksanakan secara luring di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama, dan akan didahului seminar pemaparan posisi hilal yang disampaikan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.

Kamaruddin menjelaskan sidang isbat mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) dan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan hilal.

Secara hisab, kata Kamaruddin, semua sistem sepakat bahwa ijtimak menjelang Ramadhan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1443 H sekitar pukul 00.23 WIB.

Menurutnya, secara hisab posisi hilal di Indonesia saat sidang isbat awal Ramadhan 1444 H, sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

Pada Rabu, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit, dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat.

Posisi Hilal Capai Ketinggian 3 derajat

Tim Hisab Rukyat Jakarta Memantau Hilal Satu Ramadan
Tim hisab rukyat Kanwil Kemenag DKI Jakarta memantau hilal 1 Ramadan 1440 H menggunakan teleskop dari atap Gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Minggu (5/5/2019). Pemantauan hilal dilakukan di 102 titik Rukyatul Hilal dari 34 provinsi di Indonesia denga motode rukyat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Sedangkan menurut kriteria baru MABIMS, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

"Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Ramadhan di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," kata dia.

Kendati demikian, keputusan penetapan awal Ramadhan tetap akan diputuskan lewat sidang isbat yang dipimpin Menag Yaqut Cholil Qoumas dan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Instansi lainnya yang akan turut serta dalam sidang isbat, yakni Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, dan pondok pesantren.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya