Apa Penyebab Sakit Kepala Saat Berpuasa Ramadhan?

Menurut pakar, sakit kepala ini umum dialami orang yang tengah berpuasa Ramadhan. Lantas, apa penyebabnya?

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2023, 10:32 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2023, 06:15 WIB
Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang
Ilustrasi Sakit Kepala Bagian Belakang Credit: pexels.com/Liza

Liputan6.com, Jakarta - Pada awal puasa Ramadhan, tubuh menyesuaikan diri dengan perubahan rutinitas selama berpuasa. Anda mungkin menemukan tubuh Anda sedikit "protes" dengan perubahan yang tiba-tiba ini, misalnya dengan munculnya sakit kepala yang hanya dirasakan saat berpuasa.

Dikutip dari Khaleej Times, seorang warga Dubai, Amina H. mengatakan bahwa bagian tersulit dari Ramadan adalah mengalami sakit kepala hebat yang muncul saat berpuasa.

"Terkadang, saya merasa kepala saya akan terbelah menjadi dua," akunya. "Biasanya terjadi pada beberapa hari pertama Ramadan tetapi kadang-kadang, itu berlangsung hingga beberapa hari."

Para ahli mengatakan, Amina bukan satu-satunya orang yang menderita sakit kepala selama bulan suci Ramadan. Bahkan, menurut Dr. Manio Ritter V. Maravic, Konsultan Neurologi di German Neuroscience Centre di Dubai, hampir setengah dari semua orang yang berpuasa rentan mengalaminya.

"Sebuah studi terhadap para pasien yang berpuasa menunjukkan bahwa sebanyak 41 persen merasakan sakit kepala dan frekuensi sakitnya meningkat sesuai durasi puasa," ujarnya.

"Sakit kepala sangat mirip dengan sakit kepala tegang (jenis sakit kepala yang ditandai dengan nyeri dan ketegangan di dahi atau di belakang kepala dan leher) dengan rasa sakit yang tidak berdenyut berintensitas ringan atau sedang."

Maravic menuturkan bahwa seseorang yang menderita sakit kepala atau migrain sebelum Ramadhan berisiko lebih tinggi, tetapi ini bisa terjadi pada siapa saja.

Penyebab Sakit Kepala selama Berpuasa

[Fimela] Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit Kepala | unsplash.com

Terdapat beberapa hipotesis tentang penyebab sakit kepala ini. Salah satunya adalah bahwa ini merupakan kombinasi dari faktor makanan dan kurang tidur.

Dr. Emad Estemalik, Kepala Seksi untuk Sakit Kepala dan Nyeri Wajah di Neurological Institute Cleveland Clinic mengatakan bahwa dehidrasi, kurang tidur, serta penarikan diri dari kafein dan nikotin adalah beberapa faktor yang dapat memicu sakit kepala saat berpuasa selama Ramadan.

Menurutnya, meskipun mengonsumsi air putih yang cukup di sela-sela puasa penting, seseorang yang sedang berpuasa juga harus memperhatikan jumlah kafein yang dikonsumsinya.

"Mengurangi jumlah kafein yang biasa dikonsumsi seseorang dalam bentuk kopi, teh atau soda dapat menyebabkan gejala penarikan yang mencakup sakit kepala. Jumlah kafein yang tepat juga dapat melindungi tubuh dari migrain. Kendati demikian, asupan kafein yang berlebihan justru bisa memicu sakit kepala dan migrain," jelasnya.

"Kami biasanya menyarankan orang untuk menargetkan 100 mg kafein sehari, yaitu sekitar satu cangkir kopi, dan agar tidak mengonsumsi lebih dari jumlah ini."

Adopsi Kebiasaan Positif

Gambar Ilustrasi Wanita Sakit Kepala dan Pilek
Sumber: Freepik

Selama Ramadan, durasi berpuasa orang Indonesia berkisar antara 13 jam hingga 14 jam. Bukan hanya menjalankan ibadah, menurut Dr. Estemalik, ini adalah waktu yang tepat untuk mengadopsi beberapa kebiasaan positif.

"Ramadan memberikan kesempatan untuk berhenti merokok sepenuhnya, atau mulai mengurangi jumlah rokok yang dihisap seseorang setiap hari," katanya.

"Selain menemukan banyak manfaat jika berhenti merokok, merokok juga dikaitkan dengan sakit kepala cluster," sambungnya.

Sakit kepala cluster adalah jenis nyeri kepala yang bisa terjadi secara berulang, dengan siklus atau periode tertentu. Sakit kepala ini umumnya muncul secara tiba-tiba di area sekitar mata pada salah satu sisi kepala, dan menyebabkan nyeri yang sangat berat.

"Jadi, berhenti merokok dapat membantu mengurangi sakit kepala secara umum."

Estemalik juga menyarankan agar masyarakat berjalan-jalan atau berolahraga sekitar dua jam setelah berbuka puasa. Ia berpesan agar masyarakat berbuka puasa secara bertahap, bukannya langsung dengan makanan berat. Selain itu, pastikan mendapatkan tidur yang cukup selama Ramadan.

Tips Mengurangi Sakit Kepala

Sakit Kepala Bagian Belakang
Ilustrasi Sakit Kepala Credit: pexels.com/Andrea

Beberapa tips untuk mengurangi sakit kepala yang muncul saat sedang berpuasa Ramadan, antara lain:

1. Mengonsumsi karbohidrat kompleks.

Setelah berbuka puasa, konsumsi karbohidrat kompleks, misalnya biji-bijian utuh yang memiliki indeks glikemik rendah karena dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh serta memberikan energi yang lebih tahan lama.

Dengan menghindari karbohidrat sederhana seperti gula, Anda terhindar dari lonjakan kadar gula darah yang kemudian turun drastis—yang dapat memicu sakit kepala.

2. Minum secangkir kopi.

Menikmati secangkir kopi sebelum berpuasa dapat mengurangi risiko penarikan kafein yang dapat memunculkan sakit kepala.

3. Menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Jaga hidrasi tubuh dengan minum banyak air serta mengonsumsi buah yang kaya akan cairan, seperti jeruk, apel, atau semangka,

4. Mempertahankan rutinitas Ramadhan yang stabil-

Buat jadwal rutinitas khusus Ramadan dan berpeganglah pada itu selama 30 hari berpuasa.

5. Mendapatkan cukup tidur.

Jangan sampai kekurangan tidur. Jika memiliki waktu luang saat siang, gunakan untuk tidur selama 10 hingga 20 menit.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

infografis journal
infografis Ini Daftar Kalori Makanan Berbuka Puasa. (Liputan6.com/Tri Yasni).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya