Liputan6.com, Jakarta - Kisah menarik satu ini berasal dari salah seorang sahabat Nabi SAW bernama Abu Hurairah RA. Meski terkesan sulit untuk dicerna secara logika, namun ini merupakan kisah nyata yang terjadi di zaman Rasulullah SAW.Â
Mengutip dari berbagai sumber, dikisahkan sahabat Nabi, Abu Hurairah ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Kemudian, muncul seseorang mencuri segenggam makanan. Namun dengan kepintaran Abu Hurairah ia berhasil menangkap sosok tersebut. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah,"Â ujarnya.
Advertisement
Baca Juga
Mendengar ancaman Abu Hurairah, orang tersebut memohon dan berkata: "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."
Pencuri itu pun dilepaskan. Meskipun zakat diperuntukkan kepada fakir miskin, namun cara orang tersebut mencuri makanan tetap tidak dibenarkan.
Keesokan harinya, Abu Hurairah melaporkan hal tersebut kepada Rasulullah. Beliau pun bertanya: "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?"Â Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah.
Â
Saksikan Video Pilihan ini:
Tipu Daya Setan
Abu Hurairah menjelaskan bahwa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya. "Bohong dia," kata Nabi Muhammad SAW sembari memberi tahu bahwa nanti malam ia akan datang lagi.
Mendengar ucapan tersebut, Abu Hurairah pun memperketat penjagaan dan kewaspadaannya. Benar saja, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Si pencuri pun tertangkap.
"Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah," ancam Abu Hurairah, seperti kemarin.
Pencuri itupun kembali meminta ampun sembari berkata: "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."
Dan kembali, Abu Hurairah merasa kasihan lalu melepaskannya seperti kemarin. Paginya, kejadian itu diadukannya kepada Rasulullah.
Rasulullah kembali menegaskan: "Pencuri itu dusta, dan nanti malam ia akan kembali lagi".
Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan super ketat. Mata, telinga dan perasaannya dipasang sebaik-baiknya. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik di sekelilingnya lantaran sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri.
Jika pencuri itu benar-benar datang seperti dikatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, Abu Hurairah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Ia tidak sabar lagi menunggu datangnya pencuri itu. Ia kesal mengapa pencuri itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah.
"Kali ini tidak akan kuberi ampun," kata Abu Hurairah dalam hati.
Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi,"Â katanya dalam hati.
Advertisement
Setan Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah
Tidak lama kemudian pencuri itu bertekuk lutut di hadapan Abu Hurairah dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya.
"Kali ini kau pasti kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi kemari, tapi ternyata kau kembali juga,"Â gertak Abu Hurairah.
Pencuri itu kembali memohon. Namun, tangan Abu Hurairah menggenggam erat pencuri dan kali ini tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa akhirnya si pencuri itu berkata: "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."
Abu Hurairah spontan penasaran. "Kalimat apakah itu?"Â tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu.
"Jika tuan hendak tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu Laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyum… dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada setan yang berani mendekati tuan sampai pagi."
Mendengar ucapan itu, pencuri pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Sepertinya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang.
Keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya Ayat Kursi.
"Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?"Â tanya Rasulullah sebelum Abu Hurairah menceritakan segalanya. "Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah. "Kalimat apakah itu?"Â tanya Nabi Muhammad SAW.
Katanya: “Kalau kamu tidur, bacalah Ayat Kursi: Allahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyum… dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula: "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."
Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi Muhammad bertanya kepada Abu Hurairah, "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?" "Tidak,"Â jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Dia adalah setan."