Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) akan berakhir pada hari ini, Sabtu 13 Dzulhijjah 1444 H atau 1 Juli 2023. Secara umum, seluruh tahapan di Armuzna berjalan baik, meski ada beberapa catatan.
"Secara keseluruhan alhamdulillah berjalan dengan baik mulai proses pelaksanaan ibadah wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, kemudian mabit selama 3 hari di Mina," ujar Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Mina PPIH Arab Saudi, Zaenal Muttaqien di Mina, Jumat malam (30/6/2023).
Baca Juga
Meski begitu, dia mengakui masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki. "Kalaupun ada hal-hal yang perlu menjadi catatan dan koreksi sebagai evaluasi bagi kita agar ibadah haji lebih baik lagi tahun-tahun berikutnya," katanya.
Advertisement
Setidaknya ada empat catatan yang akan menjadi bahan evaluasi petugas terkait dengan pelayanan di Mina. Pertama yakni terkait kapasitas tenda yang tidak seimbang dengan jumlah jemaah haji Indonesia.
Penambahan 8.000 kuota jemaah haji Indonesia yang diberikan Arab Saudi juga memiliki konsekuensi dengan kapasitas tenda di Mina. Sementara kuota tambahan ini tidak dibarengi dengan penambahan jumlah maktab di Mina.
"Kita mungkin sudah mempersiapkannya tenda, tetapi kemudian ada kuota tambahan, ini kita perlu perhatikan secara bersama-sama" katanya.
Konsumsi Sempat Terlambat
Kedua terkait layanan konsumsi yang sempat terlambat di beberapa maktab. Kata Zaenal, pihaknya terus berkomunikasi dengan Masyarik selaku pengelola layanan Armuzna agar melakukan perbaikan layanan dengan mempersiapkan katering lebih awal.
"Termasuk juga fasilitas MCK (mandi cuci kakus), terkait dengan air di awal-awal masih ada kendala, kemudian kita terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Masyarik, Alhamdulillah secara berangsur-angsur sudah semakin membaik hingga pada tanggal 12 Dzulhijah," ujarnya.
Terakhir terkait jumlah angkutan bus yang dianggap terlalu sedikit. Menurutnya, pemerintah Arab Saudi sudah memperhitungkan layanan transportasi dengan matang. Jika terlalu banyak armada sementara jarak tempuh tidak terlalu jauh, maka justru akan membuat jalanan macet dipenuhi kendaraan.
"Artinya transportasi kurang bisa jadi menghambat, tetapi transportasi yang berlebihan menyebabkan macet. Ini harus kita pertimbangkan juga dengan matang," katanya menandaskan.
Advertisement