1 Jemaah Haji Meninggal Saat Tiba di Tanah Air

Tiba di Bandara Soekarno Hatta, satu jemaah haji dikabarkan meninggal dunia, Selasa (4/7/2023). Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Naning Nugrahini menjelaskan kronologi meninggalnya jemaah haji tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 04 Jul 2023, 20:36 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2023, 20:36 WIB
Achmad Suhadak (54), jemaah haji asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur meninggal dunia beberapa saat setelah mendarat di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (27/5/2023) siang Waktu Arab Saudi (WAS). (Nafiysul Qodar/Liputa
Achmad Suhadak (54), jemaah haji asal Kabupaten Gresik, Jawa Timur meninggal dunia beberapa saat setelah mendarat di Bandara Internasional Amir Mohammed bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, Sabtu (27/5/2023) siang Waktu Arab Saudi (WAS). Pada hari ini, 4 Juli 2023, seorang jemaah haji meninggal dunia saat tiba di Bandara Soetta. Saat transit di Medan, jemaah tersebut mengalami kondisi kedaruratan dan ditangani dengan CPR oleh petugas. (Nafiysul Qodar/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Tiba di Bandara Soekarno Hatta, satu jemaah haji dikabarkan meninggal dunia, Selasa (4/7/2023). Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno Hatta, Naning Nugrahini menjelaskan kronologi meninggalnya jemaah haji tersebut.

"Kami sebelumnya sudah diberitahu ada berapa yang dalam kedaruratan, lalu diberitahu pada saat transit di Medan itu dikatakan ada perlu satu ambulans, tapi ternyata setelah kita naik, itu kondisinya sudah di CPR dan sudah tidak ada," tutur Naning, kepada sejumlah awak media.

Menurut dia, di dalam pesawat pun ada dokter yang siaga. Lalu saat transit di Medan, jemaah tersebut sudah dalam penanganan lanjutan.

Sesampainya di Soekarno Hatta, jemaah haji Indonesia itu langsung dibawa ke kantor induk, untuk dilakukan pemeriksaan penunjang dan dipastikan sudah meninggal dunia. Barulah prosedur lain dilaksanakan.

Sebelumnya, satu jemaah haji harus mendapatkan bantuan medis Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) setempat, hingga harus dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Hal tersebut diketahui, setelah kloter pertama jemaah haji asal Indonesia itu tiba di Bandara Soekarno Hatta. Saat turun dari pesawat, satu jemaah haji tersebut langsung dibawa dengan ambulans.

"Ada satu jemaah yang membutuhkan perawatan khusus, sudah ditangani oleh tim medis dari KKP. Selebihnya aman sudah berangsur-angsur turun dari pesawat," tutur Executive General Manager Bandara Soekarno Hatta, Dwi Ananda, Selasa (4/7/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Layanan Haji di Armina Buruk, Arab Saudi Minta Maaf ke Indonesia

Pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Haji dan Umrah Taufiq F Al Rabiah menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintah Indonesia atas buruknya layanan masyair atau prosesi puncak haji di Arafah - Muzdalifah - Mina (Armina).

Operasional layanan di Armina sepenuhnya dikendalikan oleh Mashariq, perusahan swasta yang ditunjuk oleh pemerintah Arab Saudi. Namun banyak catatan merah atas pelayanan yang diberikan pihak Mashariq kepada jemaah haji Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri melalui Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas telah menyampaikan protes keras atas buruknya layanan masyair, mulai dari lambannya distribusi makanan, pasokan air macet, hingga keterlambatan evakuasi jemaah di Muzdalifah menuju Mina.

Catatan atas persoalan pelayanan di Armina ini juga telah disampaikan kepada Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Gus Yaqut berharap akan ada evaluasi yang dilakukan Saudi guna meningkatkan pelayanan di musim haji tahun depan.

"Alhamdulillah Kementerian Haji dan Umrah Saudi sangat berkomitmen membantu kita, dan mereka merasakan sakit, begitu kata menteri kepada saya melihat pelaksanaan haji kemarin ini," ujarnya, Minggu malam (2/7/2023).

Menurut Gus Yaqut, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Taufiq Al Rabiah telah menyampaikan permohonan maaf kepada Indonesia atas buruknya pelayanan masyair. Dia berjanji, kejadian tersebut tidak terulang lagi pada musim haji berikutnya.

"Saya juga merasakan sakit yang anda rasakan, begitu katanya kepada saya. Dan saya memohon maaf atas kejadian yang tidak mengenakkan ini. Dan insyaallah ini kejadian yang terakhir kalinya, begitu komitmen pemerintah Suadi lewat Menhaj Taufiq," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya