Berburu Oleh-Oleh di Pasar Kakiyah Makkah, Jemaah Haji Bisa Bayar Pakai Uang Jokowi

Membawa oleh-oleh sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia tiap pulang dari bepergian, tak terkecuali usai melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 08 Jul 2023, 12:43 WIB
Diterbitkan 08 Jul 2023, 12:43 WIB
Pasar Kakiyah atau Al Kakia Wholesale Market atau Suq Al Ka'kiyah Liljumlah disebut sebagai 'Pasar Tanah Abangnya' Kota Makkah oleh jemaah haji Indonesia
Pasar Kakiyah atau Al Kakia Wholesale Market atau Suq Al Ka'kiyah Liljumlah terletak di Jalan Ibrahim Al Khalil, wilayah Al Shoqiyah, Kota Makkah, disebut sebagai 'Pasar Tanah Abangnya' Kota Makkah oleh jemaah haji Indonesia. (MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Liputan6.com, Jakarta Membawa oleh-oleh sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia tiap pulang dari bepergian, tak terkecuali usai melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Demikian pemandangan yang lumrah terlihat di Kota Makkah beberapa hari terakhir ini.

Setelah tuntas melaksanakan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 9-13 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni - 1 Juli 2023 kemarin, para jemaah Indonesia berbondong-bondong memburu oleh-oleh. Salah satunya ke Pasar Kakiyah atau Al Kakia Wholesale Market atau Suq Al Ka'kiyah Liljumlah.

Pasar ini terletak di Jalan Ibrahim Al Khalil, wilayah Al Shoqiyah, Kota Makkah, sekitar 8 kilometer dari Masjidil Haram. Banyak jemaah Indonesia menyebutnya 'Pasar Tanah Abangnya' Kota Makkah.

Di pusat grosir Kota Makkah ini, tersedia lebih dari 180 lapak yang menjajakan aneka suvenir, mulai dari abaya, gamis, kurma, peci, serban, sajadah, tasbih, gantungan kunci, tas, miniatur Ka'bah, teko, parfum, hingga mainan anak-anak.

Meski lokasinya di Makkah, tak semua produk yang dijual berasal dari Arab Saudi. Sebagian komoditas berasal dari China dan India. Harganya pun bervariasi: satu unit teko Arab beserta gelasnya dijual 70-100 SAR (Saudi Arabian Riyal), boneka unta dengan berbagai ukuran 20-30 SAR, abaya dewasa 25-150 SAR, dan serban 15-25 SAR.

Saking banyaknya jemaah kita yang setiap tahun belanja di Pasar Kakiyah, para pedagangnya pun mayoritas pandai berbahasa Indonesia. Setidaknya menguasai kosa kata tertentu yang memudahkan mereka transaksi dengan pembeli. Bahkan tak sedikit yang menggunakan kosa kata bahasa Sunda atau Jawa.

"Ayo ayo, murah-murah. Semua ada di sini," kata seorang penjual begitu melihat jamaah haji Indonesia melintas di depan tokonya, Kamis (6/7/2023) kemarin.

Salah Satu Tujuan Wajib

Tidak terlalu sulit menemukan warga negara Indonesia (WNI) di pasar ini kala musim haji, kendati yang berbelanja berasal dari berbagai negara. Sebagian jamaah haji Indonesia menjadikan Pasar Kakiyah sebagai salah satu tujuan untuk membeli oleh-oleh menjelang pulang ke Tanah Air. Mereka umumnya pergi ke pasar ini dari hotel dengan naik taksi.

Seperti yang dilakukan Teti. Jamaah asal Pandeglang, Banten ini belanja serban, parfum, peci haji, tasbih kokka, gamis, dan tas.

"Lebih murah kalau belanja banyak. Tapi kalau beli satu, sama dengan pasar dekat hotel," kata Teti yang saat itu datang bersama suaminya Iim Badrut Tamam.

Teti dan Iim berencana memasukkan oleh-oleh belanjaannya ini ke dalam koper yang akan dibawa terbang pulang nanti. Sementara pakaian bekas pakai dipaketkan ke Indonesia lewat jasa pengiriman. Mereka yang mengirim barang lewat kargo mesti rela menunggu hingga dua bulan sampai ke Tanah Air.

"Kalau kita sampai di sana (Indonesia), kan enggak enak (oleh-oleh) harus nunggu dua bulan. Kurang berkesan," katanya.

Kesan yang mirip juga dirasakan Tarjan, jamaah haji 2023 asal Rembang. Saat itu ia belanja teko, sajadah, dan peci.

"Ini buat oleh-oleh untuk dibagikan ke tetangga. Harganya murah," ujar Tarjan.

 

Bisa Bayar Pakai Uang Jokowi

Pasar Kakiyah atau Al Kakia Wholesale Market atau Suq Al Ka'kiyah Liljumlah disebut sebagai 'Pasar Tanah Abangnya' Kota Makkah oleh jemaah haji Indonesia
Pasar Kakiyah atau Al Kakia Wholesale Market atau Suq Al Ka'kiyah Liljumlah terletak di Jalan Ibrahim Al Khalil, wilayah Al Shoqiyah, Kota Makkah, disebut sebagai 'Pasar Tanah Abangnya' Kota Makkah oleh jemaah haji Indonesia. (MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Lengkapnya barang yang dijual di Pasar Kakiah, membuat pusat grosir ini menjadi salah satu tempat yang paling banyak didatangi jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan di luar musim haji, banyak juga jemaah umrah asal Indonesia yang berburu oleh-oleh di sini.

Meski pasar grosir, namun barang-barang yang dijual di Pasar Kakiah bisa dibeli satuan. Pembeli pun bebas menawar dan menggunakan bahasa masing-masing, yang penting ujungnya cocok, berapa riyal.

Soal transaksi, jemaah haji tak perlu khawatir jika kehabisan uang riyal. Sebab, toko-toko di pasar ini juga menerima mata uang rupiah asal sesuai dengan kurs riyal Saudi.

"Jokowi? Oke," kata seorang mudir atau pemilik toko sambil mengacungkan jempolnya tanda setuju menerima uang rupiah.

Nama Presiden Joko Widodo atau Jokowi memang cukup terkenal di Arab Saudi. Bahkan para pedagang di Saudi khususnya di wilayah Makkah, Madinah, dan Jeddah menggunakan namanya sebagai pengganti rupiah.

Untuk datang ke Pasar Kakiyah, umumnya para jemaah menggunakan mobil taksi. Namun bagi jemaah yang enggan pergi ke Pasar Kakiyah, mereka juga bisa belanja di toko-toko oleh-oleh yang banyak tersedia di sekitar hotel-hotel jemaah haji di Kota Makkah.

Harganya juga tidak terlalu jauh dari Pasar Kakiyah asal bisa menawarnya. Beberapa toko juga bisa transaksi menggunakan uang Jokowi atau rupiah. Hanya saja jumlah dan pilihan barangnya tidak selengkap di Pasar Kakiyah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya