Liputan6.com, Cilacap - Pendakwah muda asal Blitar yang juga pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah dan Pondok Pesantren Mambaul Hikam II Blitar, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam menerangkan tentang keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan ini.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini disampaikannya di sela-sela tausyiah Ramadan di Markas ST Nyell. Ia menerangkan, di bulan suci Ramadhan ini terdapat salah satu peristiwa yang besar dan dahsyat.
Demikian halnya, selain peristiwa yang dahsyat yang terjadi di bulan ini, kewajiban puasa Ramadhan bagi umat Islam ternyata juga memiliki keutamaan yang dahsyat pula.
Keutamaan puasa Ramadhan ini dia sampaikan supaya jemaahnya tidak menyia-nyiakan waktu yang sangat bak dan penuh keberkahan yang datangnya hanya satu kali dalam setahun.
Simak Video Pilihan Ini:
Peristiwa Dahsyat di Bulan Ramadhan
Gus Iqdam menyampaikan bahwa di bulan Ramadhan ini terdapat peristiwa besar yakni Nuzulul Qur’an atau bulan turunnya Al-Qur’an.
Di Bulan ini terdapat peristiwa pertama kali diturunkannya wahyu Allah SWT berupa Al Qur'an yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5 kepada Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini terjadi di Gua Hiro (Mekah) pada malam ke-17 Ramadhan.
"Niki wonten syahrul quran, wonten bulan tumurun Alquran, puniko wonten bulan suci Ramadan. Mugi-mugi kita sedayo dipun paringi istiqomah. Amin, lan dipun paringi sakinah anteng anggenipun ngelakoni ngibadah." terangnya dikutip dari tayangan YouTube SabilNet, Rabu (13/03/2024).
Advertisement
Kewajiban Puasa Ramadhan
Gus Iqdam menekankan kepada para jemaahnya untuk melaksanakan puasa dengan sebaik-baiknya dan jangan menyia-nyiakan momen baik yang penuh keberkahan ini
"Diupayakan puasa yang benar-benar, sayang, ini saya terangkan tentang puasa sedikit saja, tidak akan lama-lama, Insya Allah mengena semuanya," tuturnya.
"Puasa itu bukan sekedar ibadah yang gemen-gemen. Allah SWT berfirman: Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumus siam. Hai orang-orang yang beriman, jadi kalau anda ini orang beriman, maka kewajiban anda berpuasa,” sambungnya.
Potensi Terhindar dari Api Neraka
Rupanya kewajiban berpuasa ini juga berlaku kepada umat terdahulu yakni selain umat Rasulullah SAW. Ini menandakan pentingnya ibadah puasa ini sehingga umat terdahulu saja diwajibkan melaksanakan puasa.
"Kutiba alaikumu siyam, kama kutiba 'alallazina ming qablikum. Koyo dene, menungso-menungso sek sedurunge sampean, iki yo diwajibno poso. Dadi sakliyane umate kanjeng nabi, umate nabi-nabi terdahulu niku yo diwajibne poso," terangnya.
Adapun tujuan berpuasa sesuai dengan firman Allah di atas ialah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa.
“Jadi bukan hanya kita saja yang diwajibkan. Memang konsekuensi menjadi manusia ya seperti ini, Lah semua ini tujuannya untuk apa oleh Allah SWT disuruh puasa? Supaya menjadi orang-orang yang bertakwa,” paparnya.
Dengan bertakwa inilah maka kita senantiasa akan berusaha keras untuk melaksanakan perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-larangan-Nya.
“Yang melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya,
Maknanya la’allakum tataqun ini apa? Maksudnya tataqun di sini, karena puasa ini tadi anda semua dijauhkan dari api neraka,” terangnya.
Dengan menjadi orang yang bertakwa ini, maka secara otomatis kita akan dijauhkan dari siksa api neraka.
“Sebab, puasanya anda semua ini menjadi sebab diampuninya dosa-dosanya yang mana dosa-doa itu yang menyebabkan anda masuk neraka,”tandasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement