Antisipasi Peningkatan Kasus DBD di Mudik Lebaran, Dinkes Kaltim Imbau Pemudik Terapkan 3M Plus

Peningkatan kasus DBD di Kaltim perlu diwaspadai oleh masyarakat setempat agar selama mudik Lebaran tidak berdampak pada peningkatan signifikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Apr 2024, 06:16 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2024, 06:15 WIB
Ilustrasi DBD (Istimewa)
Ilustrasi DBD (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) mengambil langkah antisipasi saat libur Lebaran 2024.

"Dari Januari 2024 sampai 26 Maret 2024 telah dilaporkan 46.168 kasus DBD dan 350 kematian di Indonesia. Angka ini dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2023," kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Senin, dilansir Antara.

Jaya mengatakan, ada 2.502 kasus DBD di Kaltim dengan tujuh kematian. Peningkatan kasus DBD ini perlu diwaspadai oleh masyarakat setempat agar selama mudik Lebaran tidak berdampak pada peningkatan signifikan.

"Untuk mencegah lonjakan kasus DBD selama mudik Lebaran, kami lakukan beberapa langkah," ujar Jaya.

Dinkes Kaltim pun melakukan sejumlah langkah pencegahan DBD antara lain mengimbau masyarakat yang mudik agar tetap melakukan 3M Plus yakni menutup rapat tempat penampungan air, menguras dan membersihkan tempat penampungan air secara rutin, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, serta menggunakan kelambu saat tidur dan memakai salep anti nyamuk.

"Dinkes menyiapkan tim gerak cepat dengan tenaga kesehatan yang cukup untuk mengantisipasi lonjakan kasus DBD," terang Jaya.

Selain itu, pihaknya juga memastikan kesiapan fasilitas layanan kesehatan seperti tempat perawatan, tenaga kesehatan, cairan intravena, obat, serta logistik lainnya. Dinkes Kaltim berkomitmen untuk segera menindaklanjuti setiap kasus DBD yang dilaporkan dengan penyelidikan epidemiologi.

"Untuk penanganan, rumah sakit melakukan pengambilan sampel bagi pasien DBD untuk pemeriksaan serotipe virus Dengue," ucapnya. 

 

 

Pantau Perkembangan Kasus DBD

Pihaknya juga menginstruksikan kepada petugas kesehatan melakukan pemantauan ketat perkembangan kasus DBD dan mengimbau Dinkes di daerah agar tidak menunda penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD jika memenuhi kriteria.

"Dengan langkah-langkah ini diharapkan kasus DBD tidak meningkat selama mudik Lebaran," kata Jaya.

Siap Jadi Provinsi Percontohan Pencegahan DBD

Mengawali 2024, Dinkes Kaltim telah menyatakan siap menjadi provinsi percontohan dalam pencegahan DBD.

"Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat DBD, salah satunya melakukan pilot program teknologi nyamuk ber-Wolbachia di Kota Bontang," ujar Jaya pada Januari 2024.

Teknologi nyamuk ber-Wolbachia adalah salah satu inovasi yang diharapkan dapat mengurangi penularan DBD. Nyamuk ber-Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti yang telah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia, yang dapat menghambat perkembangbiakan virus dengue di dalam tubuh nyamuk.

Jaya mengatakan, program tersebut akan berlangsung dalam jangka panjang dan masih dalam tahap uji coba.

Selain itu, Dinkes Kaltim juga melakukan pilot program vaksin dengue bagi anak usia 6-12 tahun.

Vaksin tersebut dapat memberikan perlindungan terhadap empat serotipe virus dengue yang beredar di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya