Liputan6.com, Cilacap - Saat kita mendengar karomah seseorang yang tidak mempan dibakar api, tentu saja mengingatkan pada mukjizat Nabi Ibrahim AS yang dijuluki khalilullah (kekasih Allah).
Baca Juga
Advertisement
Kisah Nabi Ibrahim yang tak mempan dibakar oleh api termaktub dalam Al-Qur’an Surah Al-Anbiya ayat 69:
قُلْنَا يَا نَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ ۙ
“Kami (Allah) berfirman, “Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!”
Hal ini terjadi pada seorang muslim yang taat dan sholeh yang hidup semasa Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Orang tersebut tidak mempan dibakar oleh seorang yang mengaku sebagai nabi palsu yang berasal dari Yaman bernama Aswad al-Ansi.
Saat menjumpai orang ini, Umar bin Khattab melakukan hal yang sangat mengejutkan. Agar tak salah paham, simak kisah ini sampai selesai.
Simak Video Pilihan Ini:
Bertemu Umar bin Khattab
Dalam buku The Golden Story of Umar bin Khaththab karya Ahmad Hatta sebagaimana dinukil dari Islampos.com, suatu ketika, Abu Muslim al-Khaulani pernah dimasukkan ke dalam api oleh Aswad al-Ansi yang mengaku sebagai Nabi di Yaman. Namun ternyata, atas izin Allah api itu tidak mampu membakar Abu Muslim.
Karena putus asa atas ketidakmampuan menyiksa Abu Muslim, Aswad al-Ansi mengusirnya hingga akhirnya Abu Muslim pergi menuju Madinah. Kabar menakjubkan ini pun akhirnya sampai dan tersebar ke Madinah.
Setiba di Madinah, Abu Muslim shalat di masjid Nabawi. ‘Umar bin Khaththab yang melihatnya, bertanya kepada orang-orang sekitar yang berada di masjid itu, “Siapa orang itu?”
“Ia baru saja datang dari Yaman.” jawab orang yang ditanya ‘Umar.
“Apa yang sedang dilakukan oleh orang yang pernah dibakar oleh pendusta (Aswad yang mengaku sebagai nabi)?” tanya ‘Umar kemudian.
Tanpa berpikir panjang, terlintas dalam benak ‘Umar dan ia langsung menebak Abu Muslim “Apakah engkau adalah orang yang pernah dibakar oleh pendusta (Aswad al-Ansi) itu?”
Advertisement
Reaksi Mengejutkan Umar bin Khattab
Abu Muslim mencoba menutupi dirinya dengan mengatakan, “Orang yang engkau maksud adalah ‘Abdullah bin Tsawab.”
‘Umar tetap teguh pada keyakinannya, “Demi Allah, aku meyakini bahwa orang itu adalah engkau.”
Akhirnya Abu Muslim pun mengakui, “Engkau benar, orang itu adalah aku.”
Mendengar itu, ‘Umar langsung memeluknya sambil meneteskan air mata. ‘Umar kemudian membawa Abu Muslim untuk bertemu dengan para sahabat yang lain. ‘Umar mendudukan Abu Muslim di antara dirinya dan Abu Bakar.
‘Umar berkata, “Segala puji bagi Allah yang tidak mewafatkanku hingga melihat orang yang mengalami seperti apa yang pernah dialami oleh Nabi Ibrahim.”
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul