Inilah 3 Tingkatan Cinta Dunia Paling Berbahaya, Membawa Azab

Istilah hubbuddunya diartikan sebagai perilaku cinta terhadap dunia. Jangan sampai kita terjebak dalam tingkatan dunia yang salah.

oleh Putry Damayanty diperbarui 29 Jun 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 18:30 WIB
[Bintang] Sambut 1 Muharram, Ini Bacaan Doa Awal Tahun
Menyambut 1 Muharram, inilah lafal doa awal tahun yang nggak ada salahnya untuk kamu baca. (Ilustrasi: getpocket.com)

Liputan6.com, Jakarta - Cinta dunia atau hubbuddunya merupakan salah satu penyakit hati yang cukup berbahaya. Sebab perilaku ini dapat membuat seseorang melupakan Allah dan ajaran-Nya. 

Orang yang cinta dunia dapat menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Rasulullah SAW juga telah memberi peringatan kepada umatnya agar menghindari perilaku hubbuddunya;

حُبُّ الدُّنْيَا رَأْسُ كُلِّ خَطِيئَةٍ

Artinya: Cinta dunia adalah biang semua kesalahan” (HR. Al-Baihaqi).

Hubbuddunya adalah masalah hati yang tidak bisa diukur dengan materi. Baik orang miskin atau pun kaya bisa saja terjerumas pada perilaku cinta dunia ini. 

Mengenai hubbuddunya, Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad menyebut bahwa dunia memiliki 3 tingkatan, hal tersebut ia ungkapkan dalam kitab Risalatul Mudzakarah sebagaimana dilansir dari laman NU Online.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan ini:


Mengenal Tingkatan Dunia

Ilustrasi doa, harapan, Islami
Ilustrasi doa, harapan, Islami. on Freepik)

1. Pahala 

Dunia bernilai pahala menempati posisi pertama dan utama. Dunia yang bernilai pahala adalah dunia yang bisa menjadi perantara seorang mukmin dalam menjalankan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.

Dunia semacam ini adalah kendaraan seorang mukmin dan menjadi ladang untuk bekal akhirat. Inilah yang disebut sesuatu yang cukup dari barang halal.

2. Hisab

Dunia bernilai hisab menempati posisi pertengahan atau kedua. Dunia yang bernilai hisab adalah dunia yang dicari dengan cara baik dan benar. Selain itu, kehadirannya pun tidak sampai membuat seseorang lalai dalam menjalankan kewajiban.

Di akhirat kelak, semua orang akan dihisab atau diaudit kekayaannya. Bagi orang kaya, proses hisab akan berlangsung sangat lama bahkan bisa mencapai ratusan tahun. 


3. Azab 

Aktivitas Muslim Kashmir di Bulan Suci Ramadan
Muslim Kashmir sedang berdoa selama bulan ramadan di sebuah tempat suci di Srinagar, Kashmir yang dikuasai India, 7 Mei 2019. Saat ini umat Islam di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah di bulan Ramadan dengan menahan lapar, haus, dan hawa nafsu mulai fajar hingga senja. (AP/Mukhtar Khan)

Dunia bernilai azab berada di posisi paling rendah dan hina. Dunia jenis ketiga ini sangat berbahaya karena bisa membawa azab dan malapetaka.

Kehadiran dunia jenis ini bisa membuat seseorang lupa daratan, meninggalkan taat, dan terjerumus dalam jurang maksiat. Di akhirat kelak, dunia ini akan menjadi kendaraan yang akan mengantarkan seseorang menuju neraka. Na‘udzubillah min dzalik.

Imam Al-Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin (Beirut: Darul Basyair al-Islamiyah, 2001), halaman 99 menyebut bahwa dunia adalah satu dari empat godaan yang sering membayang-bayangi diri manusia. 

Menurutnya, ada 2 cara untuk membentengi diri dan menguatkan imun hati agar bisa kuat dari godaan kesenangan dunia. Pertama, istiqamah dan meningkatkan kualitas serta kuantitas ibadah. Kedua, zuhud dengan cara acuh terhadap keberadaan dunia. Wallahu a‘lam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya