Liputan6.com, Jakarta - Hari Asyura merupakan salah satu hari yang memiliki keutamaan dan kemuliaan. Hari Asyura 10 Muharram 1446 H jatuh pada Selasa, 16 Juli 2024.
Terdapat banyak peristiwa penting yang dialami oleh para nabi terdahulu yang terjadi pada hari Asyura. Di antaranya diterimanya taubat Nabi Adam AS, selamatnya Nabi Ibrahim dari pembakaran api Namrud serta sejumah peristiwa lainnya.
Dari banyaknya peristiwa bersejarah pada hari Asyura ini, maka sudah sepantasnya kita sebagai umat muslim dapat mengambil teladan dan hikmahnya bagi kehidupan.
Advertisement
Baca Juga
Hal demikianlan yang kemudian menjadikan hari Asyura ini sebagai salah satu hari yang memiliki banyak keutamaan. Bahkan, puasa Asyura adalah puasa paling utama setelah puasa bulan Ramadan.
Mengutip dari laman bincangsyariah.com, berikut adalah beberapa ibadah sunnah Rasululah dan para nabi di hari Asyura yang bisa kita amalkan.
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Puasa Hari Asyura
Berpuasa pada tanggal 10 Bulan Muharram, yang mana keutamaannya adalah bisa menghapus dosa setahun yang lalu. Hal ini sebagaimana hadis;
سُئِلَ عَنْ صِياَمِ يَوْمِ عَاشُوْرآءَ؟ قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
Artinya: “”Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa hari Asyura, beliau menjawab: “Puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim).
Tak hanya itu puasa Asyura juga merupakan puasa terbaik setelah puasa Ramadhan;
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلَاةُ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ.
Artinya: "Sesungguhnya shalat yang terbaik setelah shalat fardhu adalah shalat tengah malam dan sebaik-baiknya puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yang kamu menyebutnya bulan Muharram.” (HR. Muslim).
Advertisement
Puasa Tasu'a
Selain puasa Asyura juga disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram yaitu hari Tasu'a. Hal ini didasarkan kepada hadis Ibnu Abbas;
حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Artinya: “Pada waktu Rasulullah dan para sahabatnya mengerjakan puasa Asyura, para sahabat menginformasikan kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bahwa hari Asyura diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Nabi bersabda : “Tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa juga pada hari kesembilan”. kata Ibnu Abbas, akan tetapi sebelum mencapai tahun depan Rasulullah SAW wafat”. (HR. Muslim)
2. Memperbanyak Sedekah
Memperbanyak sedekah kepada keluarga, sanak family, kepada anak yatim, dan orang-orang yang membutuhkan. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah SAW;
مَنْ وَسَّعَ عَلى عِيَالِهِ وَ أَهْلِهِ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ.
Artinya: “Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya.” (HR. Baihaqi).
Dengan memperingati hari Asyura, kita dapat mengambil pelajaran dari perjuangan para Nabi dan Rasul terdahulu. Hal tersebut mengingatkan kepada kalam Mutiara;
خذ ما صفى دع ما كدر
Artinya: “Ambil yang baik, tinggalkan yang buruk”.
Demikian penjelasan mengenai amalan Rasulullah hari Asyura. Semoga bermanfaat. Wallahu a`lam.
Advertisement