Kisah Orang Sakit yang Tak Mau Didoakan Rasulullah, Ustadz Hanan Attaki Ungkap Pelajaran Penting

Nabi Muhammad SAW pernah menjenguk orang sakit yang tidak ingin didoakan, ini alasannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Agu 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2024, 18:30 WIB
Hanan Attaki (Istimewa)
Hanan Attaki (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Penceramah Ustadz Hanan Attaki dikenal sosok yang kerap memenangkan lomba membaca Al-Qur'an. Kecintaan terhadap Al-Qur'an membuatnya sampai mendapat beasiswa kuliah di Al-Azhar, Mesir, jurusan Tafsir Al-Qur'an.

Sosok satu ini juga dikenal digandrungi remaja dan ibu muda di stiap pengajiannya.

Mengutip tayangan video di platform YouTube di kanal @AlGhifari27, Ustadz Hanan Attaki mengulas bagaimana Nabi Muhammad SAW mengajarkan cara menjenguk orang sakit.

"Ternyata biasanya Nabi kalau datang menjenguk orang sakit itu kan ngedoain ya, 'Ya Allah dan seterusnya'," ujar Ustadz Hanan.

Namun, ia mengungkapkan satu kisah unik di mana Rasulullah SAW tidak mendoakan seorang yang sakit karena orang tersebut tidak ingin didoakan.

"Gara-gara orang ini gak mau, dikatakan, akhirnya Nabi pun meninggalkan dia tanpa mendoakannya, hanya mengatakan, 'Udahlah'," jelas Ustadz Hanan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pegini Pelajarannya

Ilustrasi sakit
ilustrasi orang sakit

Kisah ini menurutnya memberikan pelajaran penting tentang sikap seorang mukmin dalam menghadapi kesusahan.

Dari kisah tersebut, Ustadz Hanan menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk mengatakan, "La enggak apa-apa," ketika mereka mendapatkan kesusahan.

Ia menekankan bahwa kalimat ini memiliki makna mendalam dalam ajaran Islam.

"Kalau diterjemahin ke bahasa Korea, 'la baksa' adalah bencana," kata Ustadz Hanan. Ini menunjukkan bahwa mengatakan 'enggak apa-apa' bukan sekadar ungkapan biasa, tetapi memiliki konteks yang lebih luas dan bermakna dalam menghadapai bencana atau kesulitan.

"Itulah kenapa saya katakan, bencana ini bukan kalimat seru-seruan parodi-parodian doang," tambah Ustadz Hanan Attaki.

Menurutnya, kalimat tersebut sangat relate dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan seharusnya dipahami lebih dalam oleh umat Islam.

Pahami Kalimat Nabi Muhammad SAW

Bisa melihat Nabi Muhammad SAW dalam mimpi
Ilustrasi (Sumber: Pinterest.com/kalbarsatu id)

Dalam penjelasannya, Ustadz Hanan juga menekankan pentingnya memahami makna dari setiap kalimat yang diajarkan oleh Nabi.

"Selama ini kita kurang apa, mendalami aja," ujarnya. Ia mengajak umat Islam untuk lebih memperhatikan dan menghayati ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW.

Ustadz Hanan Attaki juga mengingatkan bahwa dalam menghadapi kesulitan, seorang mukmin harus tetap optimis dan bersabar. "Kita belajar dari Nabi bahwa dalam setiap kesulitan, pasti ada kemudahan," katanya.

Ia menekankan bahwa sikap ini penting agar tidak mudah putus asa.

"Sikap optimis ini yang harus kita tanamkan dalam diri kita," tambah Ustadz Hanan. Dengan demikian, setiap orang dapat menghadapi ujian hidup dengan lebih baik dan kuat.

Dalam tayangan tersebut, Ustadz Hanan juga mengajak umat untuk selalu berdoa dan berserah diri kepada Allah. "Doa adalah senjata paling ampuh bagi seorang mukmin," tegasnya.

Ia menyarankan agar dalam setiap kesulitan, umat Islam selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah.

"Jangan pernah meremehkan kekuatan doa," lanjut Ustadz Hanan.

Ia menjelaskan bahwa doa memiliki kekuatan yang luar biasa dalam menghadapi setiap kesulitan dan tantangan hidup.

Ustadz Hanan Attaki berharap agar umat Islam selalu mengambil pelajaran dari setiap kejadian dalam hidup. "Setiap kejadian pasti ada hikmahnya," katanya. Ia menekankan pentingnya selalu mencari hikmah dalam setiap peristiwa.

"Dengan memahami hikmah, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih kuat," tambahnya. Ustadz Hanan percaya bahwa dengan sikap yang tepat, setiap orang bisa melalui kesulitan dengan lebih baik.

Ustadz Hanan menutup dengan pesan untuk selalu mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW dalam setiap aspek kehidupan. "Mari kita jadikan ajaran Nabi sebagai pedoman dalam hidup kita," pesannya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya