Liputan6.com, Cilacap - Banyak surah yang menerangkan sumpah Allah SWT. Dalam Surah al-Asr, Allah SWT juga bersumpah dengan waktu. Dalam surah lain, Allah SWT juga bersumpah dengan hari kiamat.
Perihal sumpah Allah SWT dengan hari kiamat terdapat dalam surah al-Qiyamah ayat pertama. Allah SWT berfirman:
لَآ أُقْسِمُ بِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ
"Aku bersumpah demi hari kiamat." (QS Al-Qiyamah: 1).
Advertisement
Sumpah-sumpah Allah yang demikian itu tentu saja bukan tanpa maksud atau tujuan. Bahkan di dalamnya terkandung maksud yang sangat penting.
Baca Juga
Lantas apa maksud Allah SWT bersumpah dengan hari kiamat? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Tafsir Surah Al-Qiyamah
Menukil Republika, dalam Tafsir Al-Mukhtashar atau Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syekh Dr Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), sebagaimana dikutip dari Tafsirweb, Allah bersumpah dengan Hari Kiamat, hari di mana manusia berdiri menghadap Rabb alam semesta.
Kemudian dalam Tafsir Al-Muyassar atau Kementerian Agama Arab Saudi, disebutkan pada ayat 1-4, Allah bersumpah dengan hari perhitungan amal dan pembalasan.
Allah juga bersumpah dengan jiwa beriman yang bertakwa yang mengkritik pemiliknya saat meninggalkan ketaatan dan melakukan kemaksiatan, bahwa manusia akan dibangkitkan. Apakah manusia kafir itu menyangka Kami tidak kuasa mengumpulkan tulang belulangnya sesudah ia berserakan?
“Dugaan itu salah besar, sebaliknya Kami akan mengumpulkannya, Kami Mahakuasa sesudah mengumpulkannya dan menyatukannya untuk membentuk dan menyusun kembali jari-jari dan ruas-ruasnya sebagaimana sebelum dia mati.”
Selanjutnya dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah atau Markaz Ta'dzhim Alquran di bawah pengawasan Syekh Prof Dr Imad Zuhair Hafidz, professor Fakultas Alquran Universitas Islam Madinah, ayat 1-2 Al-Qiyamah, Allah bersumpah dengan Hari Kiamat, yaitu hari kebangkitan dan pembalasan dan bersumpah dengan jiwa orang beriman yang menyesali diri sendiri karena melalaikan banyak kesempatan.
Sementara itu, dari tafsir Ringkas Kementerian Agama RI disebutkan pada ayat 1-2 bahwa, akhir surat al-Muddasir menguraikan tentang kiamat serta betapa mengerikannya peristiwa itu, namun kaum pendurhaka mendustakannya. Segala argumen sudah dipaparkan, kalau mereka tetap tidak beriman, maka ayat ini menunjukkan Allah, tidak akan meladeni mereka lagi. “Aku bersumpah dengan kepastian hari kiamat karena semuanya sudah jelas, dan aku juga bersumpah dengan jiwa yang selalu menyesali dirinya sendiri. Sungguh manusia pasti akan dibangkitkan.”
Advertisement
Maksud Allah Bersumpah dengan Hari Kiamat
Mengutip mui.or.id, sumpah atau qasam adalah kebiasaan bangsa Arab untuk menyakinkan lawan bicaranya. Termaktub bahwa Allah SWT bersumpah dalam Alquran pada beberapa ayat yang ingin diberikan penegasan pada suatu pernyataan. Penegasan yang Allah berikan dinyatakan dengan ”sumpah” yang langsung difirmankan oleh-Nya.
Terhitung semenjak masa pra-Islam, masyarakat Arab sudah akrab memakai sumpah (qasam) untuk menegaskan bahwa yang mereka katakan benar adanya. Meskipun saat itu bangsa Arab dikenal dengan menyembah berhala, namun mereka tetap menggunakan kata Allah ketika bersumpah.
Menurut Kazim Fathi al-Rawi dalam kitabnya Asalib al-Qasam fi Lughah al-Arabiyah, qasam merupakan sesuatu yang ungkapkan untuk menguatkan apa yang dikehendaki oleh pembicara. Namun adakalanya untuk memastikan atau mengingkari sesuatu.
Adapun sumpah yang Allah lakukan yaitu untuk menguatkan berita melalui firman-Nya dengan menggunakan unsur-unsur sumpah. Sumpah yang ada dalam Alquran bertujuan untuk meyakinkan orang yang masih ragu-ragu akan kandungan Alquran.
Menurut Sayyid Quthb dalam kitabnya yaitu Tafsir Fi Dzilal Alquran bahwa yang dimaksud dengan sumpah yang Allah lakukan, khususnya saat Allah bersumpah dengan ciptaan-Nya yaitu untuk memberikan nilai yang sangat tinggi kepada mahluk-mahluk tersebut.
Dengan demikian, berdasarkan keterangan di atas perihal maksud sumpah Allah SWT dapat dipahami bahwa maksud Allah SWt bersumpah dengan hari kiamat ialah meyakinkan kepada manusia tentang kebenaran hari kiamat.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul