Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah kesempatan, Presiden RI ke 8 Prabowo Subianto memberikan kesaksian mengenai karomah yang dimiliki oleh KH Moeslim Rifa’i Imampuro, yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Lim.
Kesaksian tersebut disaksikan oleh ratusan pasukan Baret Merah (Kopassus) dalam sebuah acara yang menarik perhatian banyak orang.
Kejadian ini terjadi dalam suasana yang dramatis, di mana langit gelap disertai rintik hujan seakan menjadi latar belakang untuk peristiwa luar biasa yang akan berlangsung.
Advertisement
Meskipun cuaca tidak mendukung, semangat prajurit tetap tinggi. Rintik hujan tidak menghalangi niat mereka untuk mengikuti demonstrasi dan latihan terjun payung.
Tiba-tiba, kendaraan muncul, dan dari dalamnya Mbah Lim keluar dengan aura kharisma yang memukau.
Prabowo mengisahkan saat Mbah Lim berdiri dan berdoa. “Saya tidak tahu apa doanya, tapi saya percaya, saya saksinya,” ungkap Prabowo.
Ratusan pasukan Baret Merah menyaksikan momen tersebut dengan penuh perhatian, merasakan kehadiran sesuatu yang lebih besar dari sekadar latihan militer.
Saat Mbah Lim berdoa, awan gelap seakan menyelimuti langit. Namun, tidak sampai satu menit kemudian, keajaiban terjadi.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Prabowo Takjub Lihat Karomah Kiai NU
“Tiba-tiba, hujan berhenti dan langit menjadi terang,” kata Prabowo, mengungkapkan rasa takjubnya. Kejadian ini dianggap sebagai salah satu bentuk karomah yang dimiliki Mbah Lim, dan ribuan prajurit Baret Merah menyaksikan momen menakjubkan ini dengan mata kepala sendiri.
Prabowo yang mengenakan peci hitam dan baju koko putih saat memberikan kesaksian, menceritakan bagaimana kehadiran Mbah Lim seolah memberikan ketenangan di tengah keramaian dan ketegangan yang ada.
“Ya sudah, Mas Bowo, saya pulang,” ungkap Mbah Lim dengan santai setelah acara doa selesai, seakan tidak ada yang luar biasa dari apa yang baru saja terjadi.
Kisah ini tidak hanya menjadi cerita biasa, tetapi juga menjadi saksi bisu akan keajaiban yang dapat terjadi melalui doa dan keyakinan.
Kesaksian Prabowo dan ribuan prajurit ini menunjukkan bahwa ada dimensi lain dalam kehidupan yang sering kali tidak terlihat oleh mata manusia. Mbah Lim, sebagai seorang tokoh NU, memiliki pengaruh yang besar di kalangan masyarakat, terutama di kalangan santri dan pengikutnya.
Advertisement
Pasukan Baret Merah Dibuat Takjub
Mbah Lim dikenal sebagai pendiri Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) yang terletak di Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten.
Pesantren ini menjadi salah satu tempat pendidikan yang banyak melahirkan generasi yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Kehadirannya di acara tersebut semakin menambah makna dan kekuatan spiritual bagi para peserta.
Kepemimpinan Mbah Lim tidak hanya terlihat dalam pendidikan, tetapi juga dalam membangun nilai-nilai kebaikan di masyarakat.
“Saya saksinya dan bersama pasukan prajurit Baret Merah juga percaya,” ungkap Prabowo, menekankan bahwa karomah dan doa Mbah Lim bukan hanya sekadar cerita, tetapi pengalaman nyata yang dapat dirasakan oleh semua yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengajak semua yang hadir untuk tidak meremehkan kekuatan doa dan keyakinan.
“Kita harus percaya bahwa Allah mendengar doa hamba-Nya,” katanya. Keyakinan ini menjadi pendorong bagi para prajurit untuk terus berjuang dan melaksanakan tugas dengan penuh semangat.
Dengan kisah ini, Prabowo berharap agar masyarakat semakin mengenal sosok Mbah Lim dan memahami pantingly peran para ulama dalam kehidupan sehari-hari.
Mbah Lim bukan hanya seorang kiai, tetapi juga sosok yang dapat memberikan inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam menghadapi tantangan hidup.
Kisah ini menjadi salah satu contoh bagaimana spiritualitas dan keyakinan dapat membawa perubahan dan keajaiban dalam hidup. Prabowo pun mengajak semua orang untuk mengikuti jejak Mbah Lim dalam membangun kebersamaan dan saling menghormati di tengah perbedaan.
Melalui tayangan video di kanal YouTube @masiping3952, banyak orang dapat menyaksikan dan merasakan momen berharga tersebut.
Kekuatan doa dan kehadiran ulama seperti Mbah Lim menjadi pelajaran berharga bagi generasi muda untuk selalu mengandalkan iman dan ketakwaan dalam setiap langkah kehidupan.
Sebagai penutup, kesaksian Prabowo Subianto dan ribuan pasukan Baret Merah terhadap karomah Kiai NU mengajak semua untuk selalu bersyukur dan tidak meremehkan kekuatan spiritual yang ada di sekitar kita. “Ayo, kita tingkatkan keimanan dan kebersamaan demi kemajuan bangsa,” pungkas Prabowo, mengakhiri ceritanya dengan penuh harapan.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul