Liputan6.com, Jakarta - Abuya Dimyati Cidahu, ulama kharismatik asal Banten, kerap menjadi perbincangan karena karomahnya yang mengagumkan. Salah satu kisah yang menarik perhatian adalah rutinitas ziarah Abuya ke makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani di Baghdad setiap malam Jumat.
Kisah ini diungkapkan dalam sebuah tayangan video di kanal YouTube @ILMUHIKMAH24. Video tersebut mengisahkan pengalaman seorang kiai asal Indonesia yang sempat berziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dan bertemu penjaga makam.
Advertisement
Saat tiba di makam, penjaga makam bertanya kepada kiai tersebut tentang asal usulnya. “Saya dari Indonesia,” jawab sang kiai. Mendengar jawaban itu, penjaga makam terlihat antusias dan mengatakan bahwa ada seorang ulama dari Indonesia yang rutin berziarah setiap malam Jumat.
Advertisement
Penjaga makam pun menceritakan bahwa ulama tersebut sangat dihormati oleh seluruh peziarah. Setiap kedatangannya, suasana di sekitar makam menjadi khidmat dan penuh ketenangan.
Karena penasaran, sang kiai memutuskan untuk menunggu hingga malam Jumat tiba. Ia ingin mengetahui siapa sosok ulama Indonesia yang disebutkan oleh penjaga makam.
Ketika malam Jumat tiba, kiai itu menyaksikan sesuatu yang membuatnya terkejut. Sosok ulama yang dimaksud ternyata adalah Abuya Dimyati Cidahu, seorang tokoh ulama besar dari Banten.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Diketahui di Baghdad tapi Ternyata Selalu di Pondoknya, Ajaib
Abuya Dimyati dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Cidahu yang menjadi tempat menimba ilmu para santri dari berbagai daerah. Aktivitasnya di pondok pesantren kerap diwarnai dengan pengajian dan zikir bersama para santri.
Namun, fakta bahwa Abuya rutin berziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani setiap malam Jumat menjadi sebuah misteri yang sulit dijelaskan dengan logika. Mengingat, pada malam yang sama, Abuya juga selalu terlihat di pondok pesantrennya di Indonesia.
Karomah Abuya semakin menguatkan keyakinan banyak orang bahwa ia adalah ulama yang memiliki kedekatan luar biasa dengan Allah. Kehadirannya yang tampak di dua tempat berbeda menjadi salah satu tanda kebesaran Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang taat.
Kisah ini menambah deretan cerita tentang karomah Abuya yang diakui oleh banyak kalangan. Bagi para santrinya, Abuya adalah sosok guru yang penuh kasih sayang dan teladan dalam kehidupan sehari-hari.
Santri Abuya sering menceritakan bahwa ia mengajarkan pentingnya keikhlasan dan konsistensi dalam menjalankan amalan, termasuk ziarah kubur. Menurut Abuya, ziarah adalah salah satu cara untuk mengingat kematian dan mempererat hubungan spiritual dengan para wali Allah.
Keistimewaan Abuya Dimyati tak hanya diakui di kalangan pesantren, tetapi juga oleh para ulama internasional. Kehadirannya di makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani menjadi bukti nyata bahwa ia memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan ulama-ulama terdahulu.
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani sendiri merupakan tokoh besar yang dikenal dengan ajarannya tentang tawakal, keikhlasan, dan cinta kepada Allah. Makamnya di Baghdad menjadi salah satu tujuan ziarah umat Islam dari seluruh dunia.
Advertisement
Pelajaran dari Kisah Ini
Mungkin, bagi Abuya, ziarah ke makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani adalah bentuk penghormatan kepada seorang wali Allah yang telah banyak berjasa dalam menyebarkan ajaran Islam.
Para santri yang mengetahui kisah ini merasa bangga memiliki sosok guru seperti Abuya Dimyati. Mereka meyakini bahwa ilmu dan petunjuk yang diberikan oleh Abuya berasal dari kedekatannya dengan Allah dan para wali-Nya.
Kisah ziarah rutin Abuya ke makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus menjaga hubungan spiritual dengan para pendahulu yang telah berjasa dalam menyebarkan Islam.
Bagi para peziarah yang pernah menyaksikan kehadiran Abuya di makam Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, momen tersebut menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Suasana khidmat dan penuh ketenangan selalu menyelimuti setiap kehadirannya.
Karomah Abuya Dimyati Cidahu memberikan pelajaran berharga bahwa keikhlasan dalam beribadah akan mendatangkan berkah yang luar biasa. Amalan yang dilakukan dengan cinta dan tawakal kepada Allah akan memberikan manfaat, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya.
Cerita ini menjadi bukti bahwa Allah senantiasa memberikan tanda-tanda kebesaran-Nya melalui hamba-hamba-Nya yang ikhlas. Abuya Dimyati adalah salah satu contoh nyata dari kebesaran Allah yang terus menjadi inspirasi bagi umat Islam.
Bagi umat Islam, kisah ini bukan sekadar cerita, tetapi juga sebuah motivasi untuk meningkatkan keimanan dan kecintaan kepada Allah. Abuya Dimyati Cidahu adalah teladan hidup tentang bagaimana seorang hamba bisa mencapai kedekatan yang luar biasa dengan Allah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul