Beragama dengan Gampang dan Sederhana, Pakai Keseharian Kita Saja Kata Gus Baha

Gus Baha menyampaikan bahwa beragama itu sebenarnya sangat sederhana dan bisa dilakukan melalui keseharian kita. “Karena agama ini sesuai dengan keseharian kita,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2025, 07:30 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 07:30 WIB
Gus Baha (YT Bolo Pusat)
Gus Baha (YT Bolo Pusat)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Beragama sering kali dianggap sebagai aktivitas yang rumit dan penuh dengan tuntutan berat. Namun, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha, memberikan perspektif yang berbeda dalam memahami agama.

Gus Baha menyampaikan bahwa beragama itu sebenarnya sangat sederhana dan bisa dilakukan melalui keseharian kita. “Karena agama ini sesuai dengan keseharian kita,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Penjelasan tersebut dirangkum dari tayangan video di kanal YouTube @Gusbahaterbaru1, di mana Gus Baha menjelaskan pentingnya memahami agama secara praktis.

Menurut Gus Baha, dalam agama Islam, segala aktivitas yang dilakukan dengan niat yang baik akan dihitung sebagai ibadah. Ia mengutip ungkapan dalam Surat Quraisy yang menggambarkan sifat Allah yang memberi makan dan mengamankan umat-Nya.

“Allah ketika mensifati dirinya 'Alladzi ath'amahum minju 'iwwa amanahum min khouf' adalah ungkapan  yang artinya 'Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan,'" ujar Gus Baha.

Ungkapan tersebut, lanjut Gus Baha, menunjukkan bahwa agama itu tidak selalu harus dibebani dengan hal-hal yang rumit. Allah telah memberikan kebutuhan dasar manusia, seperti makan dan rasa aman, sebagai bagian dari rahmat-Nya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Islam Tidak Menyulitkan

cara menghitung 1000 hari orang meninggal menurut islam
ilustrasi makan bersama ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Gus Baha menegaskan bahwa meskipun kita mungkin tidak selalu memahami seluruh isi agama dengan mendalam, yang terpenting adalah menjalani kehidupan sehari-hari dengan niat yang baik. “Sudah pokoknya ngaji mangan, gak begitu paham gak papa lah. Sing penting mangan, sudahlah,” tambah Gus Baha dengan nada santai.

Menurut Gus Baha, Islam adalah agama yang tidak menyulitkan umatnya. Selama kita berusaha menjalani hidup dengan cara yang baik dan menjaga nilai-nilai agama, maka kita sudah berada di jalan yang benar.

Gus Baha juga menyoroti bagaimana kehidupan sehari-hari bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ia mencontohkan, jika di Indonesia kita hidup dengan tenang, tidak ada ancaman, dan dapat mengaji dengan nyaman, maka itu adalah berkah dari Allah.

"Di Indonesia, baik-baik saja, di mana-mana kita ngaji, enggak ditangkap, kita gini-gini, ya sudah baik-baik saja," ujarnya. Gus Baha mengingatkan bahwa banyak orang yang tidak menyadari betapa beruntungnya mereka bisa menjalani hidup dengan damai.

Ia kemudian menyampaikan contoh sederhana tentang bagaimana cara beragama yang mudah diterima oleh Rasulullah Muhammad SAW. “Nabi ketika ditanya Islam bagaimana, ya Islam mangan-mangan yo kui Islam,” jelas Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan bahwa Rasulullah menyederhanakan agama dengan menekankan hal-hal yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti makan dengan niat yang baik, yang menjadi bagian dari ajaran Islam.

Penting untuk menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat, menurut Gus Baha. Ia berkata bahwa agama Islam bukan hanya tentang ibadah ritual, tetapi juga bagaimana kita menjalani kehidupan sosial dengan penuh tanggung jawab.

Lihat Agama dengan Prespektif Lebih Ringan

suami mimpi istri hamil menurut islam
Ilustrasi muslimah sederhana. ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Gus Baha menambahkan bahwa jika umat Islam dapat memahami agama dengan cara yang sederhana ini, maka akan banyak kemudahan dalam beragama. Ia mengajak umat untuk tidak membuat agama menjadi sesuatu yang sulit dan penuh tekanan.

Salah satu hal yang ia soroti adalah bagaimana umat Islam seringkali merasa terbebani oleh tuntutan-tuntutan agama yang tidak sesuai dengan kondisi mereka. Gus Baha berharap agar umat Islam bisa menghindari hal ini dan menjalankan agama sesuai dengan kemampuan dan situasi mereka.

“Coba Andaikan kita bisa terbang ke Mekah setiap saat, tapi pas wayahe mangan gak duwe mangan, wah jadinya sumpek, atau gak iso terbang tapi mangan lancar,” ucap Gus Baha, mengilustrasikan betapa pentingnya kebutuhan dasar manusia seperti makan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menyarankan agar umat Islam bisa melihat agama dengan perspektif yang lebih ringan dan tidak membebani diri dengan hal-hal yang tidak perlu. Ini akan membuat agama menjadi lebih mudah diterima dan dipahami.

Gus Baha juga menyampaikan bahwa ia merasa cocok dengan pemahamannya ini, karena agama yang mudah dipahami dan diterima adalah agama yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Ia menutup ceramahnya dengan pesan yang sangat penting: “Saya sampaikan supaya agama ini menjadi gampang,” ujarnya dengan penuh keyakinan.

Dengan pesan tersebut, Gus Baha berharap agar umat Islam bisa menjalankan agama dengan lebih tenang dan damai tanpa merasa terbebani.

Masyarakat diharapkan bisa lebih menerima Islam dalam kehidupan sehari-hari mereka, menjadikan agama sebagai bagian yang alami dan tidak memberatkan.

Sederhana namun mendalam, pesan Gus Baha ini mengajak umat Islam untuk menjadikan kehidupan mereka lebih baik dengan cara yang mudah dan tidak rumit.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya