Liputan6.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-harinya, Gus Baha dikenal memiliki kebiasaan yang sederhana namun penuh makna. Bagi sebagian orang mungkin aneh. Salah satu cerita menarik darinya adalah tentang kebiasaannya menyuruh anaknya membeli jajanan, meskipun kadang jajan tersebut tidak dimakan.
Gus Baha menceritakan bahwa sejak anak-anaknya mulai duduk di bangku TK dan SD, ia sering memberikan uang saku untuk membeli jajanan. Namun, hal ini sempat menimbulkan pertanyaan dari istrinya. "Istri saya dulu marah, wong ora dipangan kok ditukuni," ujar Gus Baha dengan nada ringan.
Advertisement
Disitir dari kanal YouTube @takmiralmukmin, menurut Gus Baha, tujuan membeli jajanan tersebut bukanlah untuk konsumsi semata, tetapi lebih kepada membahagiakan penjualnya. "Bukan masalah dimakan atau tidak, yang terpenting penjualnya senang," tegasnya.
Advertisement
Ia mengajak masyarakat untuk berpikir dari sudut pandang para penjual. Banyak penjual kecil yang berdoa agar dagangannya laku. Dengan membeli, kita turut menjadi jawaban atas doa-doa tersebut.
Gus Baha juga menyoroti pola pikir yang sering kali terlalu perhitungan dalam kehidupan sehari-hari. "Orang yang punya pikiran pelit, kalau tidak dimakan ya jangan dibeli," katanya. Padahal, tindakan kecil seperti membeli jajanan bisa memberikan dampak besar bagi orang lain.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Kebahagiaan Bisa Berasal dari Hal Sederhana
Ia mencontohkan, uang sebesar Rp5.000 mungkin tidak berarti banyak bagi sebagian orang. Namun, bagi penjual kecil, uang tersebut bisa membawa kebahagiaan. "Yang penting itu memberi manfaat," tambahnya.
Menurut Gus Baha, ada nilai yang lebih tinggi dalam konsep jual beli dibandingkan sekadar memberi secara langsung. Penjual merasa lebih dihargai saat barangnya dibeli dibandingkan menerima pemberian tanpa usaha.
"Para penjual itu malu kalau diberi begitu saja, karena mereka merasa tidak dihargai. Tapi kalau lewat jual beli, kan senang," ungkap Gus Baha.
Hal ini menunjukkan bahwa tindakan kecil yang terlihat sederhana sebenarnya memiliki dampak besar dalam menjaga harga diri orang lain.
Gus Baha juga mengingatkan bahwa berbagi tidak harus selalu melalui jalan besar. Tindakan kecil, seperti membeli jajanan, sudah cukup untuk membantu orang lain. Ia menekankan pentingnya niat tulus dalam setiap perbuatan.
Ia juga menjelaskan bahwa kebahagiaan orang lain terkadang bisa didapatkan melalui hal-hal sederhana. Dengan membeli jajanan, kita tidak hanya memberikan uang, tetapi juga memberikan rasa dihargai kepada penjualnya.
Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan pentingnya empati dalam kehidupan sehari-hari. "Coba pikirkan bagaimana penjual itu berdoa agar dagangannya laku," katanya. Dengan membeli, kita membantu mereka mewujudkan harapan tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa kebiasaan kecil ini bisa menjadi ladang amal yang besar. Dengan niat yang benar, setiap tindakan kecil yang dilakukan memiliki nilai di mata Allah.
Gus Baha memberikan contoh nyata tentang bagaimana berbagi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana namun berarti. Ia mengajarkan bahwa keberkahan hidup bisa diraih dengan membantu sesama, meskipun hanya melalui tindakan kecil.
Advertisement
Jangan Hanya Berpikir Diri Sendiri
Menurutnya, manusia seharusnya tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga orang lain di sekitarnya. Dengan cara ini, kehidupan akan menjadi lebih harmonis dan penuh keberkahan.
Ia juga mengingatkan bahwa membantu sesama tidak harus menunggu momen besar. Setiap hari adalah kesempatan untuk berbagi, bahkan melalui hal-hal kecil seperti membeli jajanan.
Gus Baha mengajarkan bahwa hidup ini seharusnya diisi dengan saling memberi manfaat. Dengan cara ini, setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Ia menekankan bahwa berbagi adalah bagian dari nilai-nilai Islam yang mulia. Dengan berbagi, seseorang tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membersihkan hatinya dari sifat kikir.
Ceramah ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk lebih peduli terhadap sesama. Gus Baha menunjukkan bahwa membantu orang lain tidak memerlukan biaya besar, cukup dengan niat tulus dan tindakan sederhana.
Pesan ini menggambarkan bagaimana Islam mengajarkan pentingnya berbagi. Gus Baha melalui ceramahnya mengajarkan bahwa kebahagiaan orang lain adalah bagian dari kebahagiaan kita sendiri.
Dengan cara ini, Gus Baha menginspirasi banyak orang untuk menjadikan kehidupan sehari-hari sebagai ladang amal. Tindakan kecil yang dilakukan dengan niat ikhlas akan memberikan dampak besar, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Cerita ini menjadi contoh nyata bagaimana tindakan sederhana seperti membeli jajanan bisa memberikan pelajaran mendalam tentang arti berbagi dan memberi manfaat bagi sesama.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul