Liputan6.com, Jateng - Jawa Tengah menyimpan destinasi wisata alam yang menarik. Tak cuma jadi sarana refreshing, banyak juga yang sekaligus menyimpan cerita dan edukasi.
Salah satunya Goa Jatijajar, situs geologi di Kabupaten Kebumen yang terbentuk dari proses alamiah. Lokasi destinasi wisata ini berada di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.
Dilansir Jatengprov.go.id, nama Jatijajar berasal dari kata jati berarti nama pohon dan jajar berarti sejajar. Berada 50 meter di atas permukaan laut, gua yang keseluruhannya terbentuk dari kapur ini memiliki panjang lorong 250 meter, lebar rata-rata 15 meter, dan tinggi rata-rata 12 meter.
Advertisement
Daya Tarik
Di dalamnya terdapat dua macam gugusan batu kapur. Yakni yang ada di langit-langit dengan ujung meruncing ke bawah (stalaktit) dan yang berdiri tegak di lantai berbentuk kerucut (stalagmit).
Selain itu, yang jadi daya tarik adalah adanya tujuh sendang (mata air). Namun hanya empat yang bisa diakses pengunjung. Yakni Sendang Mawar, Sendang Kantil, Sendang Jombor, dan Sendang Puserbumi.
Keempat sendang itu diyakini punya khasiatnya masing-masing. Air di Sendang Puser Bumi dan Sedang Jombor konon punya khasiat yang dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Sedangkan Sendang Mawar konon bisa membuat wajah awet muda. Sementara Sendang Kantil konon bisa mewujudkan cita-cita orang yang cuci muka atau mandi di sana.
Dilansir Kebumenkab.go.id, mulai tahun 1975, di sepanjang lorong gua ditempatkan 32 buah patung diorama yang menceritakan legenda percintaaan abadi antara Raden Kamandaka dan Dewi Ciptarasa dari cerita Lutung Kasarung.
Advertisement
Kisah Penemuan Goa
Dilansir Merdeka.com, Goa Jatijajar ditemukan pada 1802 oleh seorang petani bernama Jayamenawi yang memiliki lahan pertanian di atas goa tersebut. Saat mengambil rumput, Jayamenawi jatuh ke sebuah lubang yang ternyata merupakan ventilasi yang berada di langit-langit goa.
Setelah goa itu ditemukan, bupati saat itu langsung meninjau lokasi. Di situ dijumpai pula dua pohon jati yang tumbuh berdampingan dan sejajar pada tepi mulut goa.
Dari situlah kemudian goa itu diberi nama “Jatijajar”. Setelahnya, tempat itu pun dikembangkan menjadi objek wisata.
Raih Penghargaan
Pada 2019 Goa Jatijajar berhasil meraih penghargaan di Malam Anugerah Abiwara Pariwisata 2019. Di ajang yang digelar oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah itu, Goa Jatijajar mendapat peringkat empat untuk kategori daya tarik wisata yang dikelola pemerintah.
Kini Gua Jatijajar jadi salah satu objek pariwisata andalan di Kabupaten Kebumen, selain Waduk Sempor.
Advertisement