Liputan6.com, Semarang- Dampak pandemi corona terhadap pariwisata di Jawa Tengah (Jateng) ternyata masih cukup nyata terasa.
Data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, bahkan untuk hunian hotel pun mengalami penurunan.
Baca Juga
Advertisement
Covid Melonjak, Candi Borobudur Ditutup
Tingkat Penghunian Kamar Menurun
Mengacu data pada bulan Februari, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Tengah pada bulan Februari 2022 tercatat sebesar 37,59 persen atau mengalami penurunan sebesar 1,79 poin dibanding TPK bulan Januari 2022 yang tercatat sebesar 39,38 persen.
Sedangkan rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang: 1,39
Advertisement
Wisman 0 Orang
BPS juga mencatat selama Februari 2022 tidak ada wisman berkunjung ke Jawa Tengah baik yang melalui pintu masuk Bandara Adi Sumarmo maupun yang melalui pintu masuk Bandara Ahmad Yani.
Situasi ini tentu berbeda saat tahun 2020. Waktu itu BPS mencatat masih ada kunjungan wisman ke Jateng. Di mana jumlahnya, 2015 dari Malaysia, 618 dari Singapura, dan 436 dari Tiongkok.
Data tersebut merupakan kumulatif angka dari Januari-Desember 2020.
Penumpang pesawat juga turun
Dikutip dari akun Instagram bpsprovjateng jumlah keberangkatan (embarkasi) penumpang angkutan udara komersial dari Jawa Tengah pada Februari 2022 secara keseluruhan sebanyak 56.394 orang, turun 29,97 persen dibanding Januari yang tercatat sebanyak 80.532 orang.
Jumlah kedatangan (debarkasi) penumpang angkutan udara komersial ke Jawa Tengah pada Februari 2022 secara keseluruhan berjumlah 59.961 orang, turun 25,49 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebanyak 80.474 orang.
Situasi ini tentu memerlukan aksi nyata dari pemerintah untuk menggerakkan sektor pariwisata. Mengingat, Jateng memiliki salah satu destinasi wisata dunia, Candi Borobudur.
Advertisement