Liputan6.com, Semarang - Regulasi uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi Pertalite dan Solar dengan MyPertamina di 11 daerah mulai diterapkan hari ini, Jumat (1/7/2022).
Baru hari pertama diterapkan, aplikasi MyPertamina dikeluhkan oleh sejumlah warganet.
Baca Juga
Tak tanggung-tanggung, warganet memberikan rating bintang 1 terhadap aplikasi MyPertamina di Google Play Store. Warganet pun curhat keluhannya di kolom ulasan.
Advertisement
“Udh daftar sukses... Tp kok ga bisa masuk ke aplikasi yah? Tombol masuknya ga berfungsi sama sekali... Seperti ga dipencet sama sekali... Padahal pendaftaran sukses pake nmr hp dan pinnya juga sudah sesuai... Tolong diperbaiki lagi,” tulis warganet dengan nama Subagus Bangkit.
“Sudah daftar tapi,, metode verifikasi otpnya,, gak bisa ada bacaa koneksi time out padahal udah pake wifi,,, pake data sinyal kencang sekali,,tetap gak bisssssaaaa,,, Gimana ini!,” komentar Adi Wahyu.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Mohon Maaf
Menjawab keluhan warganet di Google Play Store, akun resmi PT Pertamina (Persero) memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pengguna aplikasi MyPertamina.
“Hai, Sobat Edo. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Untuk kebutuhan informasi seputar aplikasi MyPertamina, silakan hubungi Pertamina Call Center 135 melalui panggilan 135, Twitter @pertamina135, email pcc135@pertamina.com, Facebook pertamina135, Instagram @pertamina.135, email pcc135@pertamina.com dan Video Call di aplikasi MyPertamina. -Tedi,” tulisnya.
Meski ramai memberikan bintang 1, ada juga warganet lain yang memberikan bintang 5 terhadap aplikasi MyPertamina. Mereka menilai, aplikasi cetusan PT Pertamina (Persero) itu tidak ada masalah.
“Uda pake 1 tahun lebih. aman2 aja, lancar jaya, gk ada tuh kendala kyk komen2 sblmnya. Manfaat aplikasinya, isi bbm kendaraan qt ada historinya brp liter, harganya, dan tgl pengisian. selain itu thn lalu ada program undian mobil, motor, dll dgn cara penukaran poin yg di dapat setiap isi produk pertamax ke atas. mudah2an tahun ini ada lg undiannya dan bisa menang. kelemahannya, jaringan mesin edc di spbu nya yg kdg bisa kdg enggak. agak kesal jg sih. tp klo utk aplikasinya mantab,” kata Ade Syafrizal.
“Pertama kali download apknya langsung daftar tapi gagal, pas dicoba lagi besoknya baru berhasil. Tampilannya simpel, untuk metode pembayarannya bisa ditambah lagi. Karena tidak semua org menggunakan metode pembayaran tersebut, untuk kedepannya semoga apknya bermanfaat. Thank you,” komentar Mila Wati.
Advertisement
Alasan Pakai MyPertamina
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengungkap alasan pembelian BBM bersubsidi Pertalite dan Solar dengan MyPertamina. Kata dia, penyaluran BBM bersubsidi sudah diatur melalui Peraturan Presiden No. 191/2014 dan Surat Keputusan (SK) BPH Migas No. 4/2020.
“Dalam menyalurkan BBM subsidi ada aturannya, baik dari sisi kuota atau jumlah maupun dari sisi segmentasi penggunanya. Saat ini, segmen pengguna Solar subsidi ini sudah diatur, sedangkan Pertalite segmentasi penggunanya masih terlalu luas. Sebagai badan usaha yang menjual Pertalite dan Solar, kami harus patuh, tepat sasaran dan tepat kuota dalam menyalurkan BBM yang disubsidi pemerintah,” kata Alfian seperti dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.
Namun yang terjadi di lapangan masih tidak sesuai dengan regulasi yang ada. Alfian menyebut penyaluran BBM bersubsidi masih belum tepat sasaran. Maka dari itu, pihaknya menginisiasi pembelian BBM bersubsidi dengan MyPertamina yang diuji coba mulai 1 Juli 2022.
“Kami menyiapkan website MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022. Masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar. Sistem MyPertamina ini akan membantu kami dalam mencocokan data pengguna,” terang Alfian.