Liputan6.com, Jatim - Produksi padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada 2021 mencapai 824.723 ton setara dengan ketersediaan beras sebesar 487.846 ton.
Namun besarnya produksi padi tersebut seringkali menjadi masalah ketika saat panen raya tiba. Yakni turunnya harga gabah di bawah Harga Pembelian yang ditentukan pemerintah.
Oleh sebab itu Pemkab Bojonegoro berusaha meningkatkan produksi hasil pertanian untuk kestabilan produksi pangan. Beberapa program yang sudah berjalan di antaranya asuransi gagal panen dan menyiapkan BUMD Pangan Mandiri yang sudah dinanti petani.
Advertisement
Baca Juga
Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Rudi menyampaikan saat ini banyak program Pemkab untuk petani. Di antaranya BUMD Pangan Mandiri.
"Dengan BUMD Pangan Mandiri, diharapkan gabah di Kabupaten Bojonegoro bisa diserap oleh BUMD dan turunnya harga saat panen raya padi dapat diminimalisir," katanya, Rabu (13/7/2022).
Â
Asuransi Gagal Panen
Hal tersebut, lanjutnya, tidak lepas dari lahan pertanian di Bojonegoro yang luas. Untuk itu, DKPP sebelumnya juga telah menyiapkan asuransi gagal panen khusus bagi petani padi.
Asuransi tersebut diperuntukkan bagi petani pemegang Kartu Penerima Manfaat (KPM) yang telah mendaftar Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) melalui koordinator penyuluh pertanian masing-masing. Asuransi gagal panen menjamin produksi padi para petani Bojonegoro.
Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Sidomulyo Desa Pilang Kecamatan Kanor, Sugeng menyampaikan besarnya harapan terhadap akan berdirinya BUMD Pangan Mandiri. Selain mengharapkan harga jual padi yang stabil, dirinya juga mengharapkan harga pupuk juga stabil.
"Semoga harga gabah bisa stabil, dan pupuk harganya juga stabil," ungkap Sugeng.
Advertisement