Liputan6.com, Surabaya - Perusahaan teknologi asal Indonesia, Tokopedia, baru-baru ini membuka gudang pintar di wilayah Osowilangun, Surabaya. Gudang pintar yang bernama Dilayani Tokopedia ini mampu menampung jutaan produk dan melayani pemenuhan ratusan ribu produk setiap hari.
Menurut Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, keberadaan gudang pintar ini dapat mendekatkan penjual dengan pembeli di mana pun mereka berada.
“Tujuannya, UMKM di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang (tanpa harus pindah ke kota besar), dan pembeli bisa mendapatkan produk kebutuhan yang lebih beragam dengan lebih cepat dan efisien,” ujarnya, saat menghadiri acara pembukaan Dilayani Tokopedia di Osowilangun Surabaya, Jawa Timur.
Advertisement
Latar belakang pendirian gudang pintar ini juga tidak lepas dari tingginya biaya logistik yang telah menjadi instrumen pendorong inflasi dalam beberapa terakhir. Biaya sektor transportasi dan logistik di Asia Tenggara, khususnya Indonesia masih sangat tinggi.
Baca Juga
Selain kenaikan BBM, besaran biaya logistik salah satunya dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu negara. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau, sehingga setiap produk yang dikirimkan harus melalui proses yang cukup panjang.
Sebagai informasi, proses logistik terbagi menjadi tiga tahapan, yakni first mile, middle mile, hingga last mile atau sampai ke tangan pelanggan. Rangkaian ini yang harus dilewati oleh seluruh produk. 17.000 pulau Indonesia dengan 270 juta penduduk.
Melihat hal ini, pihak swasta pun turut turun tangan dengan berkontribusi dan menghadirkan berbagai kegiatan pembangunan infrastruktur, pembenahan pelabuhan, dan pembangunan gudang sebagai hub dan berbagai kegiatan lain yang terkoneksi dengan kawasan industri akan memberikan dampak secara langsung terhadap kemudahan mendapatkan barang dan jasa serta mengurangi biaya logistik.
“Ketika rangkaian logistik menjadi lebih pendek, maka biaya yang harus dikeluarkan juga akan bisa ditekan,” ucap Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi.
Yukki berpendapat konsumen sekarang sangat selektif dan pintar untuk memilih jenis barang dan layanan pengiriman yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Oleh karena itu, jasa logistik maupun e-commerce yang bisa memberikan kemudahan bagi konsumen akan menjadi pilihan.
Sementara, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto tidak menampik kenaikan harga BBM memaksa produsen untuk mulai mengerek harga. Namun di sisi lain, perekonomian Indonesia selama ini kerap diselamatkan karena tingkat konsumsi dalam negeri yang cukup kuat. Salah satu contohnya adalah transaksi di e-commerce.
Berdasarkan data Bank Indonesia, nilai transaksi dagang elektronik atau e-commerce sepanjang 2021 mencapai Rp401 triliun. Sedangkan pada 2022 diprediksi meningkat 31,2 persen menjadi Rp 526 Triliun.
”Melihat data ini, tingkat optimisme konsumen masih tinggi. Minat belanja masyarakat, khususnya di e-commerce masih tinggi,” tuturnya.