Gratis Ratusan Ribu Jenang di Festival Jenang Solo 2015

Peringati hari jadi yang ke-270, kota Solo menggelar Festival Jenang Solo 2015 tanggal 15-17 Februari 2015.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jan 2015, 16:45 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2015, 16:45 WIB
Gratis Ratusan Ribu Jenang di Festival Jenang Solo 2015
Peringati hari jadi yang ke-270, kota Solo menggelar Festival Jenang Solo 2015 tanggal 15-17 Februari 2015.

Liputan6.com, Solo 170 ribu jenang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat Solo dalam rangka Festival Jenang Solo 2015 yang akan berlangsung pada 15-17 Februari 2015.

Kegiatan tersebut akan bertempat di Koridor Ngarsopuro, Jalan Diponegoro-Solo dan merupakan acara dalam rangka memperingati hari jadi Kota Solo yang ke-270.

Seperti festival-festival sebelumnya, Festival Jenang Solo 2015 juga akan menghadirkan beragam jenis jenang. Melalui festival ini akan disajikan kembali jenang-jenang yang sudah langka di tengah masyarakat saat ini.

Mengutip laman Indonesia.Travel, Jumat (16/1/2015), Festival jenang pertama kali diselenggarakan pada 2012 dan selanjutnya diadakan setiap tahun bersamaan dengan hari jadi Kota Solo. Presiden Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo, mengatakan bahwa Festival Jenang Solo merupakan bagian dari pelestarian kuliner Solo.

Pada perayaan tahun 2013, terdapat 150 jenis jenang dari wilayah eks Keresidenan Surakarta dan dibagikan 1500 pincuk jenang secara gratis kepada warga. Pada 2014, jumlah jenang yang dibagikan ada 1700 buah dan semuanya dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga dari 51 kelurahan di Kota Solo.

Jenang sudah melekat pada masyarakat Solo sejak kecil. Ini adalah panganan tradisional serupa dodol, namun lebih lembut teksturnya. Jenang terbuat dari tepung ketan yang dimasak dengan air santan, lalu dicampur dengan gula merah, gula pasir dan gula aren. Penyajiannya di dalam mangkok bersama racikan kuah manis tersebut.

Jenang memiliki banyak jenis, diantaranya jenang sumsum yang biasanya dibuat setelah selesai hajatan, jenang gendul yang dibuat ke dalam bentuk bulatan-bulatan, jenang mutiara yang terbuat dari sagu mutiara dan berwarna merah-putih, juga jenang pathi yang terbuang dari tepung kanji kemudian dicampur dengan gula merah.

Sebagai oleh-oleh, wisatawan juga dapat menemukan jenang kering yang dibagi menjadi potongan-potongan kecil kemudian dibungkus dengan kertas plastik. Saat ini selain pasar Indonesia, ternyata jenang pun dipasarkan ke beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hongkong, hingga Arab Saudi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya