Liputan6.com, Dompu 10 April 1815, Gunung Tambora di Nusa Tenggara Barat meledak dengan sangat dahsyat, bahkan jauh lebih dahsyat dari ledakan Gunung Krakatau tahun 1883. Tahun ini, peristiwa ledakan maha dahsyat tersebut akan memasuki usianya yang ke-200.
Untuk memperingati meletusnya gunung tersebut, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat akan menggelar festival peringatan yang diberi nama "Tambora Menyapa Dunia" yang akan mencapai puncaknya pada April 2015. Beragam pertunjukkan pun akan disajikan di acara tersebut.
Melansir dari indonesia.travel pada Senin (2/2/2015), masyarakat Kabupaten Dompo, lokasi Gunung Tambora, sangat antusias menyambut acara ini. Masyarakat Dompu pun diminta untuk ikut menyukseskan Tambora Menyapa Dunia oleh Bambang M. Yasin, Bupati Dompu.
Advertisement
Sedangkan menurut Muhammad Amin, Gubernur NTB, Tambora Menyapa Dunia ditargetkan akan menarik wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara, sebanyak 2 juta orang.
Sebelumnya, beberapa kegiatan diselenggarakan sebagai preevent Tambora Menyapa Dunia. Pada November tahun lalu misalnya, Pemprov NTB bersama 60 orang yang terdiri dari wartawan dan mahasiswa pecinta alam melakukan pendakian bersama ke Gunung Tambora.
Ledakan Gunung Tambora pada tahun 1815 memang sangat dahsyat. Saat meledak, suara gemuruh bahkan terdengar hingga Sumatera, Makassar dan Ternate yang berjarak lebih dari 2.600 KM.
Tidak sampai situ, 400 juta ton gas sulfur melayang ke udara, membuat langit gelap gulita selama 2 hari dan mematikan tumbuh-tumbuhan di Bali. Bahkan, efek dari abu dan debu letusan Tambora terasa hingga ke Tiongkok, Eropa, bahkan hingga Amerika dengan perubahan drastis pada cuaca dan suhu bumi.