James Merrill: Hidup dan Seni

Kisah biografi penyair James Merrill.

oleh Liputan6 diperbarui 17 Apr 2015, 18:32 WIB
Diterbitkan 17 Apr 2015, 18:32 WIB
James Merrill: Hidup dan Seni
Kisah biografi penyair James Merrill.

Liputan6.com, Jakarta Dalam buku biografinya yang berjudul 'James Merrill: Life and Art', Langdon Hammer menuturkan sebuah kisah mengenai kehidupan James Merrill, seorang seniman puisi asal Amerika yang terlahir dari keluarga kaya. Seperti yang dilansir dari theeconomist.com pada Jumat (17/4/2015), Hammer memaparkan kehidupan Merrill dari masa kecilnya hingga Ia meninggal dunia, secara rinci dan lengkap.

Saat James Merrill masih menjadi  mahasiswa di Amherst College, Ia jatuh cinta dengan seorang penyair yang berusian lebih tua bernama Kimon Friar. Dalam buku hariannya, Merrill menuliskan tentang ambisinya karena cinta: "Aku akan menulis, menjadi hebat, menjadi besar". James Merrill adalah salah satu penyair besar Amerika abad ke-20.Mengenail Merrill, Hammer menulis: "Ia berhasil menuangkan perasaannya akan cinta dan memori, baik yang tak berusia panjang dan juga yang dirasa seumur hidupnya, ke dalam puisi yang tak lekang oleh zaman.
 
Terlahir dari sebuah keluarga yang sangat berada, Merrill tidak pernah merasa membutuhkan uang. Siapakah Ia sebenarnya? James Merrill adalah anak dari Charles Merrill, salah satu pendiri Merrill Lynch, dan istri keduanya, Hellen Ingram, seorang ibu yang sombong dan berkehidupan glamor. Merrill tinggal di dalam sebuah rumah istana yang diberi nama The Orchard. DIbesarkan oleh seorang pengasuh bayaran, Merrill seringkali merasa sedih karena Ia tidak dekat dengan kedua orang tuanya.

Dalam setiap karya puisinya, Merrill berhasil mengalihkan kehidupan mewahnya ke dalam kehidupan sederhana yang lebih bersahaja. Merasa hidup sendirian, Merrill ingin diselamatkan. Ia berkata dalam puisinya, "Seni menyembuhkan penderitaan."

'James Merrill: Life and Art' adalah buku biografi pertama tentang James Merrill yang ditulis dengan lengkap. Proses penulisannya pun tidak singkat. Setelah hampir dua dekade masa penelitian, Langdon Hammer, yang adalah Ketua Jurusan Departemen Inggris di Universitas Yale, telah menghasilkan sebuah studi apik dan elegan tentang gairah hidup dan seni dari Merrill.

Ketika berkeliling dunia -Southampton, New York, Stonington, Connecticut, Athena dan Jepang, Merrill membagikan uang dan kekayaannya untuk membantu kehidupan teman-temannya. Ia tidur dengan banyak laki-laki dan menulis puisi. Ia adalah seorang pesolek yang menyukai seks.

Lebih dari pada itu, Langdon Hammer berhasil mengungkapkan nafsu dan kelemahan Merrill di dalam tulisannya. Ia mengisahkan bahwa Merrill pernah mengalami depresi ketika Ia sedang menjalani terapi untuk membuat orientasi seksualnya normal di Yunani. Hammer juga mengungkap obrolan-obrolan Merrill mengenai papan Ouija dengan pasangannya David Jackson.

Orientasi seksual Merrill tidak pernah menjadi subjek yang mudah baginya. Hal itu juga dialami oleh para pria gay lain dari generasinya. Buku ini menggambarkan dengan jujur mengenai kematiannya akibat penyakit AIDS pada tahun 1995. Mengenai penyakitnya ini, Merrill telah merahasiakannya selama bertahun-tahun. Ia hanya berbagi kisah tersebut kepada teman-teman terdekatnya.

Langdon Hammer membawa kisah hidup James Merrill menjadi sesuatu yang sangat menarik. Buku ini akan menjadi sesuatu yang menarik dan berharga untuk dibaca, tak terkecuali untuk orang-orang yang tidak begitu mengerti tentang puisi. Biografi setebal lebih dari 900 halaman ini sungguh sesuatu yang harus dibaca.  

Pada akhirnya, James Merrill sendirilah yang mampu mengundang kita semua untuk masuk ke kehidupan dan seninya. Dalam puisinya yang berjudul A Tenancy, ia menulis: “If I am host at last/It is of little more than my own past./May others be at home in it.”("Jika pada akhirnya saya menjadi tuan rumah / Ini lebih dari sekedar masa lalu saya / Semoga orang lain akan merasa nyaman berada di dalamnya." (Ikr/ret)

 

    POPULER

    Berita Terkini Selengkapnya