Liputan6.com, Jakarta Tanggal 18 Juni 2015 kemarin, seluruh umat Muslim di dunia menyambut datangnya Ramadan. Puasa dan refleksi diri sangat penting selama bulan suci tersebut berlangsung. Alhasil, pola berperilaku dan menu makanan memainkan peranan penting di bulan Ramadan.
Begitu pula yang diutarakan oleh Salima Jivraj, pendiri terbesar festival makanan halal di Amerika Utara - Halal Food Festival Toronto. Beliau mengatakan bahwa saat matahari terbenam makanan akan semakin memeriahkan dan mendekatkan kita dengan keluarga maupun teman-teman.
"Saya suka falooda sebagai minuman saat berbuka puasa," ujar Salima Jivraj.
Advertisement
FALOODA BUBBLE TEA
Dua waktu makan utama selama Ramadan adalah sahur dan berbuka puasa. Hal tersebut menjadi hal menarik di Kanada. Keragaman budaya Muslim dan makanan halal merupakan hal istimewa di sana.
"Tingkar pertumbuhan makanan halal di Kanada merupakan sumber inspirasi," ujar Chef Russell Auckbaraullee, Penthouse Catering.
Ia mengatakan bahwa selalu ada makanan yang dinantikan oleh tiap orang. Seperti dirinya yang ingin menyantap makanan penutup Mauritius Jell-O buatan ibunya yang mereka sebut dengan La Mousse.
La Mousse Mauritius Jell-O
Sementara itu, masakan penutup khas Iran yang sederhana ditunggu-tunggu oleh Fereshteh Keshavarz, seorang pastry chef dan instruktur. Ia sangat senang dengan masakan manis saat berbuka puasa.
HALVA
Namun, hal tersebut sedikit berbeda dengan Chef Haifa Zeitoun, pendiri restoran Levant, ia lebih menantikan hidangan utama saat berbuka. Rasa asam dan potongan roti dari Na'aama's Fattoush.
NA’AMA’S FATTOUSH
Mengutip dari laman windsorstar, Kamis (18/6/2015), mereka juga merekomendasikan beberapa menu masakan tradisional Ramadan lainnya. Seperti Pisang Goreng dari Indonesia dan Batta Harra, potongan dadu kentang yang ditumis. (Auf/Ibo)
BATATA HARRA