Liputan6.com, Jakarta Saat memberi pengantar pada rapat terbatas di Manohara, Kompleks Candi Borobudur, Jumat silam, Presiden Joko Widodo mengatakan, Candi Borobudur harus terus dilestarikan dan dijadikan destinasi bermanfaat bagi masyarakat.‎
"Data yang saya terima pada 2014 jumlah wisatawan yang datang sebesar 250 ribu orang, dan wisatawan Nusantara kurang lebih 2,2 juta orang," ucap pria kelahiran Solo 54 tahun silam itu.
Menurut Presiden, potensi pasar wisatawan mancanegara yang dapat mengunjungi Borobudur sangat besar, terutama dari Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang, USA, Inggris, Hongkong, Belanda, Jerman, dan Brunei, serta Tiongkok.
Advertisement
Baca Juga
"Saya minta pengembangan Borobudur ini disiapkan dengan baik, terintegrasi antar kementerian dengan provinsi. Dan baik itu berkaitan dengan aksesibilitas, terintegrasi dengan kawasan wisata yang lain, seperti Prambanan, yang juga warisan budaya‎," kata Presiden Jokowi.
Menurut informasi yang diterima Liputan6.com, Sabtu (30/1/2016), pria lulusan UGM ini menginstruksikan agar dipersiapakan fasilitas dan pelayanan dengan standar internasional, termasuk merapikan toilet dengan standar bintang 4.
"Meskipun itu untuk umum tapi harus tetap bintang 4. Dijaga, dirawat, dikelola harian harus dikontrol. Standar-standar itu yg kita inginkan," tegas Presiden Jokowi.Â
Soal atraksi seni budaya, Jokowi mengingatkan agar dipersiapkan serius, tidak boleh ala kadarnya. Misal koreografinya harus standar dunia, koreografernya berkualitas dan gunakan kurator. Sehingga yang dilihat di sini tidak hanya bangunan Borobudur saja, tapi juga atraksi seni budaya. Bahkan Presiden Jokowi menginstruksikan agar intensitas atraksi ditingkatkan, digelar setiap minggu.
"Saya kira kalau diurut kabupaten se-Jateng dan DIY sudah lebih dari cukup. Kalau mau melebar se-Indonesia. Lebih banyak lagi produk-produk atraksi yang bisa kita munculkan," kata Presiden Jokowi.
Dalam jumpa pers, didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya, presiden mengumumkan akan dibentuk Badan Otorita Borobudur, yang tugas utamanya adalah share infrastructure, dan mulai aktif bekerja per Februari 2016.
"Posisi badan otorita ini di atas manajemen, lebih luas dan memberi keleluasaan untuk bergerak lebih cepat pada manajemen," ungkap Menteri Pariwisata, Arief Yahya.Â
Â