Liputan6.com, Jakarta Virtual Reality (VR) merupakan teknologi yang memungkinkan penggunanya berinteraksi dengan lingkungan yang disimulasikan melalui tayangan. Dengan mengadaptasi konsep “meniru suatu tempat ke dalam dunia imajinasi”, VR mulai berkembang dan menarik perhatian banyak orang di Indonesia. Bahkan di pertengahan 2015 banyak bermunculan komunitas VR di Indonesia dengan berbagai macam kreativitas, salah satunya dengan menggabungkan VR dengan pariwisata.
Andes dari Shinta VR saat ditemui Liputan6.com di Malaysia International Travel Mart (MITM) 2016 mengatakan, memadukan VR dengan dunia pariwisata sangat mungkin terjadi, dan hal ini tentu menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, mengingat masyarakat umum kini bukan hanya mendambakan informasi yang cepat, tetapi juga informasi yang dikemas secara menarik.
“Pemilik hotel misalnya, bisa menggunakan media VR untuk menyebarkan informasi tentang gambaran hotel, mulai dari desain interior, luas hotel, dan fasilitas yang ditawarkan. Pakai VR kan semua menjadi jelas. Kalau selama ini pemilik hotel dan agen travel hanya mengandalkan brosur dua dimensi, dengan VR mereka bisa mengemasnya dengan sangat menarik,” kata Andes.
Advertisement
Lebih jauh Andes meyakini, kolaborasi VR dan dunia pariwisata memiliki prospek yang bagus ke depan. Selain peralatannya dapat dengan mudah ditemukan dan dijual terjangkau di pasaran, masyarakat Indonesia kini juga memiliki ketertarikan yang besar pada dunia VR.
“Alatnya murah, 175 ribu udah dapet headset VR yang bagus. Kalau mau yang lebih murah ada yang dibaut dari kardus dijual cuma 25 ribu. Kendalanya itu biasanya spek hape yang kurang compatible. Untuk dapat gambar yang bagus, paling enggak spek hape harus punya seri gyroscope, ram-nya minimal 2 G, sama resolusi screen yang bagus,” katanya menambahkan.
Animo pengunjung MITM terhadap media VR juga sangat bagus. Dengan menggunakan VR mereka bisa melihat keindahan bawah laut Nusa Penida Bali, Raja Ampat, dan keindahan destinasi wisata alam lainnya yang ada di Indonesia sebelum benar-benar mengunjunginya.
Nurdiansyah selaku Kepala Sub Bidang Pameran Wisata Umum, khususnya untuk wilayah Asia Tenggara menyampaikan, "Kami memang selalu membawa beberapa unit perangkat Virtual Reality ini termasuk headset audio-nya pada setiap event pameran wisata dimanapun, termasuk di MITM KL 2016 ini. Jadi pengunjung booth bisa merasakan sensasi berwisata yang luar biasa seperti menyelam di spot-spot underwater Indonesia yang sudah diakui dunia maupun berpetualang di berbagai objek wisata Indonesia lainnya secara virtual 360 derajat, jadi serasa seperti benar-benar sedang berada di objek wisata tersebut."
Nurdiansyah mengakui bahwa mereka sudah maupun yang belum pernah berkunjung ke Indonesia mengutarakan kekaguman mereka setelah merasakan sensasi video virtual reality ini. "Selanjutnya kami mengarahkan mereka untuk segera membeli paket wisata di agent-agent yang khusus menjual paket wisata ke Indonesia." tutup Dr Nurdiansyah.