Wanita dengan Penghasilan Tinggi Semakin Tak Ingin Menikah?

Semakin tinggi penghasilan wanita, semakin keinginannya untuk menikah. Benarkan demikian?

oleh Annabella Siahaan diperbarui 04 Okt 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2016, 11:30 WIB
Wanita dengan Penghasilan Tinggi Semakin Tak Ingin Menikah?
Semakin tinggi penghasilan wanita, semakin keinginannya untuk menikah. Benarkan demikian? Foto: Marieclaire.co.uk.

Liputan6.com, Jakarta Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa semakin tinggi penghasilan wanita, semakin kecil kemungkinan mereka akan menikah. Apalagi, jika penghasilan seorang wanita mendekati angka penghasilan pria.

Sebuah studi yang meneliti apa yang memotivasi wanita modern untuk menikah menemukan sesuatu yang menarik, seperti yang dilansir dari Marieclaire.co.uk pada Selasa (4/10/2016). Wanita zaman sekarang menikah bukan karena didasari oleh motif finansial, namun karena cinta dan keinginan untuk memulai keluarga.

Na'ama Shenhav, pemimpin studi, percaya bahwa penurunan angka pernikahan yang cukup drastis disebabkan oleh kaum wanita yang semakin mandiri secara finansial. Secara umum, wanita tidak lagi membutuhkan pria untuk membiayai hidupnya, sehingga pernikahan dapat ditunda dalam perencanaan hidup, atau bahkan ditiadakan sama sekali.

Studi yang dilakukan di Amerika Serikat ini juga dapat mewakili apa yang terjadi di Inggris. Shenhav menyatakan bahwa salah satu tren sosial yang sangat menonjol di Amerika Serikat adalah penurunan angka pernikahan yang cukup drastis. Antara tahun 1980 dan 2010, persentase pernikahan di kalangan wanita di usia prima menurun dari 74 persen menjadi 56 persen.

Kini, semakin banyak wanita yang terjun ke dunia kerja dan menuntut penghasilan yang biasanya hanya bisa didapatkan oleh kaum pria. Wanita pun semakin mencapai kebebasan finansial yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak perlu menikah untuk mengamankan masa depan mereka.

Namun bagaimana dengan kesenjangan penghasilan antara pria dan wanita? Meskipun wanita kadang masih harus berjuang untuk mendapatkan penghasilan yang setara dengan pria, kini wanita tak harus menggantungkan diri kepada pria demi masa depan yang lebih pasti.

Sebuah perusahaan konsultasi rekrutmen di Inggris menganalisis angka-angka yang dikeluarkan oleh Office for National Statistics dan menemukan bahwa penghasilan wanita 24 persen lebih rendah dari pria. Angka ini mewakili 52 tahun masa kerja wanita dimana mereka berpenghasilan £298,064 lebih rendah dari pria, atau sekitar 34 miliar rupiah.

Kesenjangan penghasilan antara pria dan wanita adalah hal yang nyata dan tidak adil, walaupun realitanya wanita kini jauh lebih mandiri secara finansial dibandingkan dulu. Ya, karier wanita yang lebih maju ternyata mempengaruhi hubungan cinta dalam hidup mereka.

Tentu saja kekuatan wanita dalam hal finansial bukan hal satu-satunya yang menyebabkan penurunan angka pernikahan namun juga disebabkan oleh faktor sosial lainnya. "Mengurangi kesenjangan penghasilan antara pria dan wanita bukan hanya tentang keadilan di dunia kerja, namun juga menempatkan pria dan wanita di posisi yang sama dalam hal pernikahan," Na'ama Shenav menuturkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya