Satu Setengah Hari Telusuri Keindahan Pulau Jeju

Dikenal dengan sebutan Island of God, Pulau Jeju di Korea Selatan menjadi destinasi wisata yang diimpikan banyak wisatawan.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Okt 2016, 12:31 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 12:31 WIB
Jeju Sunrise Peak
Foto: Chrysanthi Tarigan

Liputan6.com, Jakarta Siapa yang tidak ingin datang ke Pulau Jeju yang terletak di Korea Selatan. Tempat ini terkenal dengan sebutan "Island of God" karena keindahannya. Pulau Jeju terbentuk dari aktivitas vulkanik jutaan tahun yang lalu. Cuacanya terpanas di antara wilayah lain di Korea Selatan.

Terdapat lebih dari 200 tempat wisata di pulau ini yang mungkin membutuhkan beberapa hari untuk dapat menikmati sebagiannya. Jika Anda hanya memiliki waktu satu setengah hari untuk menelurusi Pulau Jeju, maka apa yang dapat Anda lakukan? Berikut cara yang bisa Anda lakukan.

1. Jelajah Gua Manjanggul
Gua ini merupakan pipa lava terbesar di dunia yang ditetapkan UNESCO sebagai salah satu situs warisan dunia. Jarak dari bandara ke tempat ini sekitar 30 menit. Gua ini memiliki panjang sekitar 8 meter dengan ketinggian 30 m dan lebar 23 m. Namun, yang bisa kita akses hanyalah 1 km dengan jarak tempuh kira-kira 1 jam untuk kembali lagi ke mulut gua. Sangatlah dingin di dalam gua sehingga Anda memerlukan pakaian yang membuat tubuh hangat. Di dalamnya, kita dapat melihat batu lava kura-kura yang mirip bentuk Pulau Jeju, stalaktit, stalakmit, karang gua, kolom lava terbesar dan masih banyak lagi. Gua ini juga menjadi tempat bagi berbagai macam spesies laba-laba.

2. Bermain Sejenak di Gimnyeong Maze Park

Foto: Chrysanthi Tarigan

Dekat dengan Manjanggul cave terdapat permainan Maze atau mencari jalan keluar dalam labirin. Tempatnya cukup indah dengan banyak kucing di lokasi taman tersebut. Bermain-mainlah sebentar dan ambil beberapa foto dari atas jembatan. Anak-anak terutama sangat senang bermain di sini.

3. Mengenal Jeju di Folk Village

Ada beberapa desa adat di Pulau Jeju dan yang terbesar adalah Soengeup Folk Village. Anda dapat mengunjungi Desa Soengeup atau mengunjungi langsung orang-orang yang masih tinggal di dalam rumah adat. Biasanya seorang perempuan Jeju akan menyambut Anda. Mengapa perempuan? Pulau Jeju terkenal berlimpah akan tiga hal yaitu angin, batu dan perempuan. Dahulu akses ke Pulau Jeju sangat susah sehingga wilayah Ini dikategorikan terpencil.

Pulau ini dikelilingi oleh laut dan gunung dimana hampir semua laki-laki menjadi nelayan dan berlabuh selama berbulan-bulan. Perempuan mengambil alih pekerjaan laki-laki dan menjadi kepala rumah tangga. Mereka menganut matriarki. Di folk village para perempuan biasanya akan bercerita bagaiman mereka mengoperasikan seluruh kegiatan rumah tangga. Kita akan mengenal sistem pintu rumah Jeju, arti patung kakek, cara para perempuan mengambil air menggunakan gentong kayu, cara beternak babi hitam, mengurus kuda sampai dengan mengurus anak dan suami.

4. Naik ke Puncak Seongsan Ilchubong (Sunrise Peak)

Foto: Chrysanthi Tarigan

Pada tahun baru, masyarakat Korea Selatan berkumpul disini menunggu matahari terbit. Mereka memanjatkan doa untuk harapan di tahun baru. Seongsan Ilchubong adalah tempat paling indah untuk melihat matahari terbit sehingga ditetapkan sebagai monumen alam pada 19 Juli 2000. Pada 2007, UNESCO menetapkan sebagai situs World Natural Heritage karena di puncaknya kawahnya terdapat banyak tanaman langka. Kawahnya sangat unik yang terbentuk dari letusan gunung ratusan tahun lalu. Di tempat ini kita bisa naik ratusan anak tangga yang semakin tinggi semakin curam untuk sampai di puncak dimana kita bisa melihat Pulau Jeju yang indah. Kegiatan ini akan memakan waktu dua jam untuk naik dan turun kembali.

Di bawah tepatnya di tepi pantai, jika beruntung Anda dapat melihat para Haenyeo atau wanita penyelam mencari hasil laut. Dahulu profesi ini dilakukan oleh laki-laki namun karena mereka dinilai sangat berharga,maka dikenai pajak yang sangat tinggi. Para perempuan Jeju kemudian menggantikan profesi Ini. Mereka juga lebih tahan di dalam air untuk melawan dingin dan dapat menahan nafas lebih lama. Saat ini sudah tidak banyak perempuan yang mau melakukan kegiatan menyelam. Rata-rata usia mereka sekarang lebih dari 60 tahun. Anak-anak perempuan di Pulau Jeju lebih memilih pekerjaan lain daripada mengikuti jejak ibunya menjadi penyelam.

5. Menikmati Indahnya Air Terjun Cheonjiyeon

Kita menuju ke arah Selatan Pulau Jeju. Disini terdapat tiga air terjun dan yang terbesar adalah Cheonjiyeon. Tinggi air terjun ini adalah 22 m dengan lebar 12 m dimana airnya ditampung dalam kolam dengan kedalaman 20 m. Cheonjiyeon berarti juga tersambungnya langit dan bumi. Kita dapat menempuh jalan tapak dengan pemandangan alami untuk tiba di air terjun. Pada malam hari, lampu-lampu dinyalakan dan sinarnya memantul pada batu-batu dibelakang air terjun yang menambah keindahannya.

6. Mengagumi Jurang Jusangjeolli

Sekitar 30 menit dari air terjun Cheonjiyeon, Anda akan menemukan jurang yang sangat indah yang dapat membuat Anda menahan nafas. Jurang ini merupakan tebing Pantai Jisatgae yang terdiri dari pilar-pilar batu yang menumpuk. Jusangjeolli terbentuk dari lava meletusnya Gunung Halla yang merupakan gunung tertinggi di Korea Selatan. Pilar batunya seperti kubus atau segi enam yang terukir alami. Ketika pasang, gelombangnya yang tinggi menabrak batu-batu tersebut dan membuat orang-orang yang melihatnya terpana.

7. Beristirahat di Down Town

Setelah lelah, saatnya istirahat. Carilah hotel di wilayah pusat kota Jeju. Disini Anda dapat mencari makan atau sekedar belanja oleh-oleh.

8. Mencoba Mysterious Road

Foto: Chrysanthi Tarigan

Mysterious road atau Dokkaebi road merupakan jalan yang dilalui untuk menuju Gunung Halla dari pusat kota. Jalannya terlihat naik, namun ketika mobil dimatikan mesinnya, maka akan naik sendiri. Jalan ini ditemukan pada tahun 1980 oleh seorang sopir taksi ketika mengantarkan pasangan bulan madu. Beberapa orang percaya bahwa ada magnet di jalan tersebut. Namun beberapa kajian ilmiah mengatakan bahwa jalan ini hanyalah ilusi optik. Banyak sekali orang-orang yang penasaran dan mencoba dengan mobilnya.

9. Mendekati Gunung Halla

Sebagai gunung tertinggi di Korea Selatan, Halla memiliki pemandangan terindah di Pulau Jeju. Untuk naik dan turun dari Gunung Halla dibutuhkan waktu sekitar 9-12 jam. Lintasannya mudah karena sudah ada jalanan tapak yang dibuat. Karena hanya memiliki waktu yang sebentar, Anda bisa datang ke pusat informasi yang ada di kaki gunung untuk mengetahui lebih dalam mengenai gunung Ini. Gunung Halla telah dinobatkan UNESCO sebagai Taman Nasional karena lebih dari 1800 tanaman dan 4000 spesies binatang. Gunung Halla adalah salah satu tempat yang membuat Anda ingin kembali ke Pulau Jeju.

10. Mampir ke Yongduam Dragon Head Rock

Lokasinya dekat dengan bandara.Bahkan Anda dapat melihat pesawat baru saja lepas landas. Batunya mirip seperti kepala naga. Ada banyak cerita mengenai batu ini. Salah satu legenda mengatakan bahwa seekor naga mencuri batu giok dari Gunung Halla kemudian dipanah, terjatuh dan tenggelam ke laut. Konon, kepalanya berpaling menjadi batu. Puaskan mengambil foto Anda di depan Yongduam karena ini adalah lokasi terakhir sebelum Anda menuju bandara.

Tiba saatnya untuk kembali. Satu setengah hari memang tidak cukup, namun Anda dapat melihat lokasi wisata alam di Pulau Jeju. Pastinya, Pulau Jeju akan selalu masuk dalam daftar liburan karena keindahannya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya