3 Masakan Khas Lamongan yang Hanya Muncul Saat Hajatan

Mayoritas orang hanya tahu Soto Lamongan, padahal banyak masakan tradisional Lamongan lainnya yang tak kalah lezat.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Nov 2016, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2016, 20:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Mayoritas orang pasti terbayang soto Lamongan jika membicarakan tentang kuliner khas Lamongan. Jenis soto ini memang sudah tersohor karena memiliki cita rasa yang pas di lidah banyak orang. Soto Lamongan biasa disajikan sebagai menu sehari-hari. Namun ada beberapa menu khas Lamongan yang hanya dimasak dan disajikan saat hajatan. Kuliner ini biasanya dimasak dalam porsi besar lalu disajikan sedikit-sedikit dan ditumpangkan di atas nasi yang ditaruh dalam wadah. Paket nasi dan lauk yang dibagikan saat hajatan tersebut dikenal dengan istilah berkat yang biasa kita kenal dengan istilah besek.

Berikut adalah 3 masakan tradisional yang hanya muncul saat hajatan di Lamongan, seperti disusun Liputan6.com, Senin (7/11/2016). 

Sujen

Lamongan ternyata menyimpan segudang kuliner tradisional lezat selain soto. Foto: Ana Fauziyah.

Sujen adalah masakan dengan bahan utama daging sapi atau kambing. Pertama daging dipotong kecil-kecil lalu dimasak dengan bumbu yang dihaluskan. Bumbunya terdiri dari ketumbar, kencur, lengkuas, kunyit, merica, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe keriting, sereh, daun jeruk, kemiri, dan tomat. Bumbu tersebut dimasukkan bersama santan kental dan potongan daging. Setelah matang dan santannya meresap, potongan daging disajikan dengan cara ditusuk seperti sate yang dibalur dengan bumbu.

Ketewel

Ketewel merupakan nangka muda yang dimasak bersama santan dengan aneka rempah. Foto: Ana Fauziyah.

Ketewel adalah istilah untuk nangka muda. Yang dimaksud masakan ketewel adalah nangka muda yang dimasak bersama santan dengan aneka rempah. Adapun bumbunya terdiri dari ketumbar, kencur, laos, kunyit, merica, bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe keriting, kemiri, tomat, santan, cengkeh, dan kluwek. Semua rempah tersebut dihaluskan lalu dicampur dengan santan kemudian dimasak bersama ketewel sampai lunak.
Proses melunakkan ketewel ini membutuhkan waktu sampai tiga jam. Ketewel agak mirip dengan gudeg yang merupakan makanan khas Jogja. Berbeda dengan gudeg yang memiliki cita rasa dominan manis. ketewel khas Lamongan memiliki cita rasa gurih, asin, penuh rempah dan pedas.

Petisan

Petisan, salah satu masakan tradisional asal Lamongan. Foto: Ana Fauziyah.

Petisan hampir selalu muncul dalam momen hajatan di Lamongan. Menu ini dibuat dari tempe yang dipotong berbentuk dadu kecil. Dimasak dengan aneka rempah yang dihaluskan. Aneka rempah yang terdiri dari kemiri, cabe keriting, ketumbar, bawang merah, bawang putih, laos, kencur, kunir, jeruk purut dihaluskan kemudian dicampur dengan santan kental. Lalu dimasak sampai airnya mengering.

Disebut dengan petisan karena dalam proses memasaknya diberi sedikit petis. Petis adalah kaldu rebusan ikan yang dimasak sampai mengental dan liat. Tidak lupa diberi irisan cabe rawit yang sangat banyak sehingga rasanya luar biasa pedas. Menu yang satu ini memang identik dengan rasa pedas dan sangat menggugah selera.

Tiga jenis masakan tersebut biasanya dimasak dalam rangka hajatan pernikahan, aqiqah kelahiran anak, khitan, dan upacara adat lainnya. Biasanya saat hajatan, keluarga besar berkumpul untuk bergotong-royong memasak makanan dalam porsi besar lalu dibagi-bagikan ke tetangga dan saudara. (Ana Fauziyah)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya