Liputan6.com, Semarang Kawasan Kota Lama Semarang (Old Town) akan terus memanjakan pengunjungnya. Contohnya, pada 28-30 Oktober 2017, di sana akan digelar Festival Old Staat, yaitu festival kuliner, seni antik, dan destinasi sejarah Kota Lama.
Event yang berlangsung selama tiga hari tersebut akan digelar rutin tiap Minggu di Jalan Jalak, Jalan Sendowo, dan Jalan Kepodang Kota Lama.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengemukakan bahwa Old Staat dikerjakan bersama Kepala Dinas (Kadin) Kota Semarang berkonsep outdoor dengan nuansa Eropa, laiknya Kota Lama tempo dulu.
"Outdoor, di Jalan Jalak, Sendowo, dan Kepodang, ada pameran barang antik, pasar seni, UMKM, mobil klasik, sampai kuliner. Nuansa Eropa berupa manequin life ditonjolkan agar jalan itu semakin hidup," ujarnya, kemarin di Balai Kota.
Old Staat, lanjut Ita, sapaan akrab Hevearita, akan diberi fasilitas meja dan kursi untuk penikmat kuliner yang tertata laiknya kafe jalanan di Eropa. Untuk itu, ada pemberlakuan ketat bagi stan pengisi Old Staat untuk menjaga suasana tampak bersih dan rapi.
"Semua stan kuliner harus bersifat kemasan makanan sekali buang, tidak meninggalkan piring gelas untuk dicuci kembali. Hanya akan disediakan tempat cuci tangan saja," ucapnya.
Alasannya, air cucian dikhawatirkan membuat kumuh kawasan dan menyumbat saluran air yang bisa merusak struktur bangunan tua Kota Lama.
"Kita akan buat kesan jika PKL kuliner itu sudah tidak kumuh dan kotor. Ini akan semakin membuat nyaman pendatang Kota Lama," kata Ita.
Sementara itu,, Ketua Bidang Event Kadin Kota Semarang, Sari Asih, menyampaikan bahwa Old Staat akan menjadi ikon yang menarik wisatawan untuk datang ke Kota Lama.
"Kota Lama tak kalah dengan kota sejarah lainnya, BPK2L dan Bu Wakil Walikota Semarang memiliki mimpi besar membangun Kota Lama. Kita dukung dengan hidupkan melalui event ini," ujarnya.
Sari juga berharap, dengan konsep outdoor dan manequin life di Old Staat akan memberikan edukasi sejarah terkait Kota Lama, sehingga wisatawan tak hanya sekadar berkunjung, tapi memilki pengalaman yang membekas dan tak terlupakan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun mengapresiasi upaya serius yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Events itu akan terus menghidupkan gairah Kota Lama. Kawasan yang selama ini dibiarkan begitu saja, menjadi kota yang tidak terawat, sekarang justru menuju ke kawasan yang didatangi wisatawan.
“Pariwisata yang akan men-drive dan menghidupkan wisata Kota Semarang. Semakin serius menggarap Kota Lama, semakin mudah bagi Kota Semarang menaikkan produktivitas ekonomi masyarakatnya. Ingat, pariwisata adalah cara yang paling mudah, murah, dan cepat, dalam menghasilkan Produc Domestic Bruto (PDB), Devisa, dan Tenaga Kerja,” ucapnya.
Karena itu, lanjutkan semua event di Kota Lama dan dikurasi, agar semakin berkualitas. Sehingga wisatawan bisa selalu berkunjung ke sana,” kata Arief.
(*)